Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Kemiskinan, Ganjar-Yasin Andalkan Pelatihan, Modal, dan Pendampingan

Kompas.com - 20/04/2018, 20:45 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Calon gubernur Jawa Tengah nomor urut 1 Ganjar Pranowo mempunyai cara untuk mengatasi masih tingginya angka kemiskinan di Jawa Tengah.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik per September 2017, angka kemiskinan masih mencapai 12,23 persen, sedangkan angka putus sekolah 32,1 persen.

Data juga menyebutkan, angka perkawinan dini di Jateng mencapai 3.876 orang, disusul angka kekerasan terhadap perempuan sebanyak 2.411 korban. Lebih dari itu, mayoritas masyarakat justru bekerja di sektor informal.

Ganjar mengatakan, angka kemiskinan 12,23 persen itu artinya angka yang rasional di tengah pertumbuhan ekonomi Jateng 5,57 persen.

Pertumbuhan perekonomian itulah yang dapat mendongrak ekonomi hingga akhrinya mendorong pembukaan lapangan pekerjaan.

"Kita membaca data dengan baik. Angka kemiskinan itu rasional. Ekonomi 5,57 persen itulah yang dongkrak ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Maka itu, kami fokus pemberian pelatihan, akses modal dan pendampingan," ujar Ganjar dalam debat perdana Pilkada Jateng, Jumat (20/4/2018) malam di Semarang.

Baca juga: Ganjar Tetap Usung Visi Mboten Korupsi lan Mboten Ngapusi

Untuk mengatasi kemiskinan, Ganjar mencontohkan salah satu nelayan perempuan asal Demak yang ingin mengganti profesi di kartu tanda penduduk. Pemerintah pun ikut memperjuangkan perubahan itu.

"Itu diperjuangkan dan kita dapat. Dilanjutkan dengan pembukaan kerja dengan insentif dari pemerintah," tambahnya.

Sementara wakilnya, Taj Yasin, yakin bahwa kemiskinan bisa diurai karena masyarakat mempunyai modal sosial.

Yasin mengajukan program Ekotren untuk pembukaan lapangan pekerjaan.

"Nanti Ekotren dibangun di pesantren dan tempat ibadah dengan sentra kulakan. Sentra ini tumbuhkan 100 pengusaha baru dan itu mengentaskan kemiskinan," ucap Yasin pada acara yang sama.

Ganjar menimpali lagi. Untuk mengatasi persoalan pernikahan dini, kematian ibu perlu jadi edukasi. Cara itu perlu terus dilakukan.

"Edukasi pendidikan penting untuk kurangi pernikahan dini dan mengurangi angka kematian ibu," tambahnya.

Kompas TV KPU jawa Tengah bekerja sama dengan KompasTV untuk penayangan debat Pilkada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com