SEMARANG, KOMPAS.com - Mayoritas pemilih di Pilkada Jawa Tengah tahun 2018 berjenis kelamin perempuan. Dari 27.068.125 daftar pemilih tetap (DPT) yang ditetapkan Jumat (20/4/2018), 13.589.304 di antaranya adalah pemilih perempuan.
Sementara pemilih yang berjenis kelamin laki-laki tercatat 13.478.821 pemilih. Artinya antara laki-laki dan perempuan selisihnya mencapai 110.483 orang.
"Jumlah pemilih tetap hasil rapat pleno tadi sebanyak 27,06 juta. Jumlah itu turun 1,03 pesen dari daftar pemilih sementara," ujar ketua KPU Joko Purnomo seusai rapat pleno penetapan DPT.
Jumlah daftar pemilih sementara (DPS) yang diumumkan sebelumnya mencapai 27.348.878. Antara DPT dan DPS terjadi selisih 280.000 jiwa.
(Baca juga : Divonis Bebas, Kader PKS Terdakwa Politik Uang di Pilkada Jateng Sujud Syukur )
Joko mengungkapkan, pengurangan jumlah pemilih tersebut karena petugas berhasil melalukan verifikasi terhadap sejumlah nama-nama di DPS yang jumlahnya lebih dari satu.
Selain itu, petugas juga mencoret nama pemilih yang meninggal dunia atau pindah alamat berikut status seorang pemilih tersebut.
"Proses tadi berjalan lancar, terbuka. Tidak ada kendala," ucapnya.
Meski telah ditetapkan, ada sejumlah kendala dalam penetapan itu. Salah satunya TPS di Kabupaten Banyumas yang belum melakukan perekaman data, sehingga nama-nama belum masuk di DPT.
(Baca juga : Jelang Debat Publik Pilkada Jateng, Sudirman Tak Siapkan Bekal Khusus )
Kendati demikian, KPU memerintahkan agar calon pemilih diberi surat keterangan domisili bagi mereka yang belum melakukan perekaman.
"Di lapas, kami usahakan kalau dapat direkam dan masuk akan kembali jadi pemilih. Akan dilayani seperti sesuai yang di rumah sakit," pungkasnya.