Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Cari Tersangka Lain Kasus Penganiyaan Bonek hingga Korban Tewas

Kompas.com - 20/04/2018, 06:41 WIB
Labib Zamani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Polisi masih mengejar tersangka lain terkait kasus penganiayaan yang mengakibatkan Micko Pratama (17), seorang suporter Persebaya Surabaya alias Bonek meninggal dunia dan Sadam (18) mengalami kritis di Solo, Jawa Tengah.

Micko merupakan warga Sidoharjo. Dia tewas setelah dianiaya sekelompok warga di depan Rumah Makan Padang Murah Meriah, Jalan Ki Mangun Sarkoro Banyuagung, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Sabtu dini hari.

Penganiayaan terjadi ketika korban bersama seorang temannya, Sadam (18) serta rombongan suporter lain pulang seusai menyaksikan pertandingan tim kesayangannya, Persebaya Surabaya melawan PS Tira di Stadion Sultan Agung Bantul, Yogyakarta, Jumat (13/4/2018).

Ketika tiba di Solo Sabtu dini hari atau sekitar pukul 03.15 WIB, truk yang membawa rombongan korban dihentikan sekelompok warga di depan Rumah Makan Padang Murah Meriah di Jalan Ki Mangun Sarkoro Banyuagung.

Korban dan temannya, Sadam ditarik turun dari truk lalu dianiaya secara bersama-sama. Ada puluhan orang yang menganiaya mereka.

Baca juga : Bonek Tewas Dianiaya di Solo, Polisi Tetapkan 2 Tersangka Baru

Micko dan Sadam dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi Solo karena mengalami luka serius. Sampai di rumah sakit, Micko meninggal dunia.

Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ribut Hari Wibowo menyatakan, pihaknya telah menetapkan empat orang tersangka terkait kasus penganiayaan yang mengakibatkan seorang suporter sepak bola Persebaya Surabaya tewas.

Mereka adalah AKS alias Mbambox (23), warga Banyuagung, Banjarsari, Solo dan MAP alias Benjol (17), warga Klodran, Karanganyar. Lalu STAP alias Kebo (16) dan DZAP (16), keduanya merupakan warga Solo, Jawa Tengah.

"Tersangka merasa sakit hati katanya ada sekelompok suporter sepak bola yang melakukan pelemparan batu dan perusakan di Solo," kata Kapolresta di Solo, Jawa Tengah, Kamis (19/4/2018).

Tersangka bersama kelompoknya menunggu kedatangan rombongan suporter Bonek di kawasan Banyuagung, Banjarsari. Mereka ingin menuntut balas aksi pelemparan dan perusakan yang dilakukan suporter sebelumnya.

"Mereka sengaja berada di situ untuk menunggu kedatangan suporter. Jadi mereka mobile. Tidak di satu titik lokasi. Antara 50-100 orang dan mereka terbagi dalam kelompok-kelompok kecil antara 10-15 orang," ungkap dia.

Diperkirakan masih akan ada tersangka lain dalam kasus tersebut. Oleh karena itu, pihaknya akan mengusut secara tuntas kasus penganiayaan yang mengakibatkan seorang suporter tewas dan kritis.

"Kita masih melakukan pemeriksaan terhadap lima orang diduga ikut teelibat kasus itu. Mereka kita periksa sejauh mana keterlibatan mereka dalam kasus tersebut," ungkapnya.

Sejumlah barang bukti disita polisi dari penangkapan terhadap dua orang tersangka itu. Di antaranya satu buah bambu panjang 2,5 meter, dua buah bongkahan batu besar, empat buah batu cor, dua potongan kayu dan satu botol kosong minuman.

Baca juga : Bentrokan Suporter Bonek dengan Warga di Solo karena Sakit Hati

Berdasarkan bukti-bukti dan keterangan para saksi, tersangka AKS alias Mbambox (23) dan MAP alias Benjol (17) dijerat Pasal 170 ayat 1 dan ayat 2 ke-3e karena melakukan perbuatan pengeroyokan dan kekerasan hingga mengakibatkan korban meninggal dengan ancaman hukuman paling lama 12 tahun penjara.

Sedangkan tersangka Kebo (16) dan DZAP (16) yang masih di bawah umur dijerat Pasal 80 ayat (3) Undang-undang RI No 35 Tahun 2014 tentang Undang-undang Perlindungan Anak (UUPA) dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.

Sementara seorang suporter Sadam masih menjalani perawatan di RSUD Dr Moewardi Solo karena kondisinya belum pulih. Korban mengalami luka di kepala akibat dianiaya oleh sekelompok warga di depan Rumah Makan Padang Murah Meriah Banyuagung, Kadipiro, Banjarsari.

"Korban masih dirawat di ruang high care unit (HCU) bedah," tambah Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUD Dr Moewardi, Eko Haryati.

Kompas TV Polresta Surakarta menangkap dua tersangka penganiaya suporter sepakbola bonek hingga tewas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com