Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harimau Bonita Kembali Muncul di Kebun Sawit, Warga Diimbau Waspada

Kompas.com - 18/04/2018, 11:32 WIB
Citra Indriani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com — Harimau sumatera, Bonita, kembali muncul di areal perkebunan kelapa sawit PT Tabung Haji Indo Plantation (THIP) Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Indragiri Hilir (Inhil), Riau, Selasa (17/4/2018).

Sebelumnya, Bonita lebih sering di green belt atau hutan perusahaan sehingga petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau cukup lama kehilangan jejak.

Juru bicara BBKSDA Riau, Dian Indriati, menyebutkan, tim gabungan penyelamat harimau sumatera mengintensifkan patroli dan pemantauan pergerakan Bonita.

"Tim juga sosialisasi ke warga di jembatan Jalan Poros agar lebih berhati-hati dan waspada," ujar Dian.

Terlebih lagi, lanjut dia, khusus anak-anak yang setiap hari melintas di Jalan Poros harus diantar jemput oleh orangtuanya.

"Jika perlu minta pengamanan dari tim apabila melintasi daerah yang rawan, seperti di Jalan Poros karena di areal ini Bonita sering muncul," katanya.

Dia mengatakan, tim gabungan saat ini tetap bersiaga di areal Jalan Poros dan sejumlah blok yang sering dilewati Bonita.

"Kami mengimbau agar warga tetap waspada terhadap serangan harimau sumatera supaya tidak ada lagi korban berikutnya," ucap Dian.

Baca juga: 100 Hari Mencari Harimau Bonita, Masih Misterius (1)

Kemudian, bagi warga yang sedang beraktivitas di perkebunan kelapa sawit, disarankan untuk bekerja secara berkelompok.

"Jika warga melihat harimau sumatera, segera dilaporkan ke tim agar dapat ditindaklanjuti," ucapnya.

Sebelumnya, kata dia, harimau sumatera juga muncul di areal perkebunan sawit, persisnya di pinggir kanal. Namun, kembali masuk ke green belt.

"Tim tetap berusaha melakukan penyelamatan terhadap Bonita. Box trap dan kamera trap saat ini masih terpasang. Tim medis selalu siap melakukan pembiusan," ucap Dian.

Sebagaimana diketahui, harimau sumatera menerkam dua warga, Jumiati dan Yusri, di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Inhil, Riau.

Baca juga: Doakan Harimau Bonita, Warga Gelar Ritual Sema Kampung

Kedua korban tewas setelah diterkam binatang buas yang dilindungi undang-undang tersebut.

Meski telah dilakukan penangkapan dengan cara dibius, usaha tersebut belum membuahkan hasil.

Kompas TV Petugas gabungan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau masih mencari harimau sumatera yang diberi nama Bonita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com