GORONTALO, KOMPAS.com – Sebanyak 8 desa dihantam banjir bandang di Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo. Akibatnya, lumpur dan material sampah memasuki rumah warga menyebabkan sejumlah fasilitas umum tidak bisa digunakan.
Kedelapan desa tersebut adalah Labanu, Buhu, Iloponu, Botumoputi, Datahu, Dunggala, Isimu Raya, dan Desa Balahu.
“Sejak kemarin sore hujan sangat lebat mengguyur wilayah Gorontalo Utara dan Tibawa Kabupaten Gorontalo dan mengakibatkan Sungai Alo dan Sungai Molalahu meluap hingga terjadi banjir yang menggenangi rumah warga,” ujar Ranti Mohammad, staf Balai wilayah Sungai Sulawesi II, Selasa (17/4/2018).
Air Sungai Alo dan Molalahu meluap dengan cepat, tak mampu ditampung oleh badan sungai. Sehingga luapannya meluber ke permukiman warga hingga ketinggian 1 meter.
(Baca juga : Hidup Suami Istri Lansia dan Anaknya yang Down Syndrome Berubah, Banjir Tamu hingga Sering Shooting)
Sejumlah aparat kepolisian, TNI, SAR, Tagana dan masyarakat melakukan pertolongan dan mengevakuasi warga yang menjadi korban luapan banjir.
Dalam musibah ini 2 orang nenek dan 2 balita berhasil diselamatkan dari rumah mereka yang diterjang banjir dan ditempatkan di Puskesmas.
Selain merendam rumah warga, banjir juga telah memutuskan jembatan gantung di Desa Buhu yang menghubungkan dengan Desa Iloponu.
Hujan keras ini juga menyebabkan longsor di Desa Labanu di dua titik namun situasi jalan masih dapat dilalui oleh kendaraan.
(Baca juga : Banjir dan Longsor Terjang Cianjur, Sejumlah Rumah Rusak dan 1 Mobil Hanyut)
“Petugas masih mendata kerugian materil dari 8 desa yang terkena banjir,” tutur Ranti Mohammad.
Hingga siang ini, sejumlah warga berusaha membersihkan sisa lumpur yang masih menumpuk di rumah dan jalanan.