Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarian Erotis di Batam, Polisi Periksa Penari dan Panitia Acara

Kompas.com - 16/04/2018, 19:36 WIB
Hadi Maulana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Atraksi tarian erotis yang terjadi di Dataran Engku Putri Batam Centre, Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (14/4/2018), membuat heboh warga Batam.

Selain ketiga penari yang berpenampilan seronok, tarian dilakukan di ruang publik sebagai ajang pesta rakyat yang digelar salah satu ormas dan klub motor di Batam.

Kasat Reskrim Polresta Barelang AKP Andri Kurniawan mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan. "Masih kami lakukan pemeriksaan," singkat Andri, Senin (16/4/2018).

Sebelumnya, Wali Kota Batam HM Rudi geram dengan aksi tarian erotis ormas di Dataran Engku Putri Batam Centre, Batam. Bahkan Rudi melaporkan kejadian ini ke pihak yang berwajib.

Bukan hanya itu, ia mengirim pesan WhatsApp ke sejumlah grup. Ia menyampaikan kekecewaannya atas kejadian yang dilakukan salah satu ormas yang baru saja dilantik dirinya. 

"Ass ww saya sudah minta pihak kepolisian untuk bertindak sesuai dgn hukum yg berlaku dan kegiatan ini saya tidak tahu sama sekali waas ww," kata Rudi di sejumlah grup WhatsApp.

Rudi juga kembali mengirimkan pesan WhatsApp, yang isinya "Assalamualaikum.. Berulang kali saya pesan jaga warwah kalian dulu para pengurus dan baru bisa bisa jaga marwah orang lain waas," tuturnya. 

Aksa Halatu, ketua panitia penyelenggara mengaku khilaf dengan kejadian ini. Aksa mengaku sudah berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Batam di Mesjid Raya Batam Centre, Sabtu (15/4/2018).

"Kepada seluruh masyarakat, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya, saya juga melakukan koordinasi dengan MUI Batam dan saya siap menanggung semua konsekuensi dari kejadian ini," kata Aksa, Senin (16/4/2018).

Aksa menjelaskan, kejadian ini sama sekali tidak diketahui Wali Kota Batam HM Rudi. Bahkan pemesan penari erotis itu adalah komunitas NVLF Batam.

"Saya semula mengira penari yang datang berpakaian sopan, ternyata malah seperti itu. Sekali lagi saya minta maaf kepada seluruh warga Batam atas kejadian ini," tegas Aksa.

Sampai saat ini Aksa dan ketiga penari masih menjalani pemeriksaan di Polresta Barelang.

Kompas TV Polres Jepara menetapkan satu tersangka dalam kasus pornoaksi saat pertunjukan tarian erotis saat HUT komunitas motor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com