Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Ulat Bulu Serang Permukiman Warga di Kendal

Kompas.com - 16/04/2018, 18:54 WIB
Slamet Priyatin,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

KENDAL, KOMPAS.com - Warga Dusun Tapak, Desa Kedunggading, Kecamatan Ringinarum, Kendal, Jawa Tengah, digegerkan dengan kemunculan ulat bulu di lingkungan mereka.

Ulat bulu yang jumlahnya ribuan itu berada di empat titik dan salah satunya di dekat permukiman. Warga menjadi khawatir karena ulat bulu tersebut bisa membuat kulit gatal bila menyentuhnya.

Menurut Kepala Desa Kedunggading, Budiyono, ulat bulu itu sudah tiga hari menyerang kebun milik warga.

Langkah yang dilakukan, tambah Budiyono, yaitu pemerintah desa dibantu warga membakar sarang ribuan ulat bulu itu. Dia menganggap ribuan ulat bulu itu telah meresahkan warga.

Baca juga: Cerita di Balik Hobi Unik Yuli Gemar Bermain dengan Ulat Bulu di Wajah

"Kami membakar sarangnya. Semoga ulat bulu itu tidak menyebar ke permukiman,” kata Budiyono, Senin (16/4/2018).

Menurut dia, bila ulat–ulat bulu itu tetap ada meskipun sudah dibakar, pihaknya akan melakukan penyemprotan hama, terutama di bagian atas pohon dan bagian yang sulit dijangkau.

“Kami juga akan melaporkan ke dinas terkait," ujar Budiyono.

Bupati Kendal, Mirna Anissa, saat mendengar informasi adanya ribuan ulat bulu di desa Kedunggading, meminta agar warga segera melapor ke dinas terkait sehingga bisa cepat teratasi dan ulat–ulat bulu itu tidak mengganggu aktivitas warga.

“Secepatnya dilaporkan biar tidak menyebar ke permukiman,” ucap Mirna.

Baca juga: Ribuan Ulat Bulu Serbu SD di Kendal, Kegiatan Belajar Siswa Terganggu

Kompas TV Ribuan Ulat Bulu Serang Rumah Warga di Klungkung Bali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com