Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luka di Kepala, Satu Suporter Bonek Masih Dirawat di RSUD Moewardi

Kompas.com - 16/04/2018, 12:06 WIB
Labib Zamani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Seorang suporter Persebaya Surabaya alias Bonek berinisial S (18) masih menjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi Solo, Jawa Tengah, Senin (16/4/2018). S dirawat di ruang high care unit (HCU) bedah RSUD Dr Moewardi.

Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUD Dr Moewardi Solo, Eko Haryati menerangkan, rencananya S mau dijemput oleh anggota keluarga dari RSUD Dr Moewardi untuk dipindahkan ke rumah sakit di Surabaya. Namun rencana pemindahan itu batal dilakukan mengingat kondisi S belum memungkinkan.

"Jadi, untuk sementara waktu S masih harus dirawat di sini (RSUD Dr Moewardi)," kata Eko di Solo, Jawa Tengah, Senin.

S merupakan warga Surabaya yang menjalani rawat inap di RSUD Dr Moewardi sejak Sabtu (14/4/2018) pasca-bentrokan dengan warga di Solo. Pada waktu masuk rumah sakit, S dalam kondisi kritis dengan luka di kepala.

"Sabtu (kemarin) ada dua orang suporter masuk rumah sakit. S ini kondisinya kritis. Sedang satunya sudah meninggal dunia," ungkap Eko.

Baca juga : Bentrok dengan Warga di Solo, 1 Suporter Bonek Tewas, 1 Dirawat

Sampai kapan S dirawat di rumah sakit? Eko mengatakan sampai kondisi korban membaik. Eko juga mengungkapkan, pihak rumah sakit telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terkait perawatan S.

"Kita tidak bisa memastikan sampai kapan korban ini dirawat di rumah sakit. Karena Pemkot Surabaya meminta agar korban tetap dirawat di sini. Keluarganya juga sudah datang," papar dia.

Sementara itu, Wakil Kepala Polresta Surakarta AKBP Andy Rifai mengatakan, pihaknya terus menyelidiki kasus bentrokan antara suporter Persebaya Surabaya dengan warga.

Baca juga : Bentrokan Antara Bonek dengan Warga di Solo Terjadi di Sejumlah Titik

Sampai saat ini sudah ada sembilan saksi yang diperiksa polisi pasca-bentrokan antara suporter Persebaya Surabaya dengan warga.

"Sudah ada sembilan orang saksi yang kita periksa. Mereka ada dari teman korban dan warga," kata Andy.

Kompas TV Kedatangan jenazah siswa kelas dua SMA itu disambut dengan tangis keluarga, kerabat, dan rekan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com