Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Anak Balita yang Jadi Bahan Debat Emil dan Puti Kena "Bully"

Kompas.com - 16/04/2018, 06:27 WIB
Slamet Widodo,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TRENGGALEK, KOMPAS.com – Desa Kayen, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, menjadi bahan perdebatan sengit antar-calon wakil gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak dengan Puti Guntur Soekarno dalam debat kandidat beberapa waktu lalu.

Perdebatan itu berkutat pada sebutan bahwa Desa Kayen merupakan desa stunting (desa miskin dan kurang gizi) yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Desa Kayen, Kecamatan Karangan, berada tidak jauh dari pusat keramaian. Dari penelusuran Google maps, jarak dari pusat kota Trenggalek menuju Desa kayen sejauh 11 kilometer, dengan jarak tempuh sekitar 20 menit.

Dari keterangan seorang bidan Desa Kayen, sebelumnya di wilayahnya terdapat satu anak balita yang mengalami gizi buruk bernama Wafiq Apriliani. Namun semenjak mendapat penanganan dari pemerintah sejak awal bulan Januari 2018 lalu, kini kondisi Wafiq Apriliani berangsur membaik. Berat badannya meningkat. Kemungkinan, tidak lama lagi status gizi buruk Wafiq Apriliani dicabut.

“Ada satu balita yakni Wafiq Apriliani yang mengalami gizi buruk, dan sudah kami tangani sejak awal Januari lalu. Kini kondisi semakin membaik, berat badan meningkat,” terang bidan Desa Kayen, Yesin Febi Wulandari, Sabtu (14/04/2018).

Baca juga : Dalam Debat Pertama Pilgub Jatim, Puti dan Emil Adu Argumen soal Gizi Buruk

Sedangkan satu anak balita yang sempat dikunjungi oleh calon wakil gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno beberapa waktu lalu adalah anak balita bernama Melinda (4). Namun Yesin menyebutkan bahwa Melinda tidak mengalami gizi buruk.

“Untuk balita bernama Melinda tidak mengalami gizi buruk. Hanya saja masuk dalam keluarga kurang mampu,” kata bidan Yesin.

“Dulu (Melinda) pernah sempat hampir berada di garis merah, dan belum dikatakan gizi buruk. Kami lakukan pendampingan dan pemberian nutrisi dan bersyukur kembali normal," lanjut Yesin.

Kompas.com pun mengunjung rumah Melinda, anak balita yang menjadi bahan perdebatan antara Emil dan Puti.

Akses jalan menuju rumah Melinda cukup mudah karena sudah dicor beton. Tempat tinggal balita Melinda Yesa Maharani (4), anak dari Sulikah (32) dan Juwarni (37), tergolong sangat sederhana.

Di ruang tamu tidak terlihat meja dan kursi. Namun kursinya hanya satu, berbahan kayu dan memanjang. Di sana juga terdapat alas tikar untuk duduk sekaligus tempat kumpul keluarga. Dinding bangunan rumah masih berupa batu bata, belum dilapisi semen.

Sulikah menjelaskan, sejak menjadi bahan debat pilkada yang disiarkan sejumlah stasuin televisi, pihaknya merasa tertekan. Tetangga maupun kerabat selalu mengatakan bahwa anaknya (Melinda) mengalami gizi buruk.

Bahkan, kakak Melinda di sekolah juga sempat menjadi korban bully bahwa adiknya mengalami gizi buruk. Melihat kondisi ini, kedua orangtua balita Melinda merasa sedih.

“Anak saya baik-baik saja dan sehat-sehat saja seperti yang Mas lihat sendiri, dan ini anaknya. Saya sangat sedih banyak tetangga atau teman yang mengatakan bahwa anak saya gizi buruk, setelah jadi bahan debat (pilkada) lalu,” ujar Sulikah.

Kedua orang tua Melinda bersyukur didatangi siapa saja, apalagi oleh salah satu calon wakil gubernur Jawa Timur Puti Guntur. Namun ia menyayangkan, isu yang yang berkembang bahwa yang dikunjingi Puti Guntur adalah anak balita gizi buruk.

“Tidak benar kalau anak saya (Melinda) gizi buruk. Kalau sakit pilek, demam ya pernah, tapi bukan berarti gizi buruk. Kami bersyukur didatangi calon wakil gubernur Mbak Puti,” ucap Juwarni (37), ayah kandung Melinda.

Baca juga : Panasnya Sesi Head to Head Emil Dardak dan Puti dalam Debat Pilgub Jatim

Juwarni menambahkan, sejak lahir, Melinda rutin mengikuti program posyandu. Berat badan Melinda juga mengalami peningkatan setiap bulannya.

“Setiap bulan mengikuti timbangan berat badan di posyandu, terkadang ibu bidan yang memberi arahan ke rumah kami,” terang Juwarni.

Kompas TV Saat Debat Pilkada Jawa Timur, terjadi perdebatan dengan Puti Soekarno dan Emil Dardak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com