Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Huang Hua, Mantan Pebulu Tangkis Dunia Asal China yang Menetap di Klaten (1)

Kompas.com - 15/04/2018, 16:59 WIB
Muhlis Al Alawi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com — Di tahun 1990-an, sosok perempuan asal China ini menjadi sorotan dunia. Kiprahnya di dunia bulu tangkis melesat dan menjadi pemain perempuan nomor satu dunia.

Namun saat karirnya mencapai puncak, Huang Hua, yang asal Nanning, Guangxi, China itu memilih mundur dari dunia perbulutangkisan. Tak lama setelah mundur, Huang Hua menikah dengan pria asal Klaten, Jawa Tengah dan menjadi warga negara Indonesia.

Setelah 25 tahun menetap di Jalan Mayor Kusmanto, Sekarsulu, Klaten Utara, Klaten, Jawa Tengah, Huang Hua benar-benar tak aktif lagi di dunia bulu tangkis. Ia memilih menjadi ibu rumah tangga, mengurus tiga putranya, dan membantu bisnis properti suaminya.

Saat ditemui Minggu (1/4 /2018) dua pekan lalu di kediamannya, Huang Hua yang didampingi suaminya, Tjandra Budi Darmawan, menceritakan keinginannya dulu pindah dan menetap di Indonesia.

Huang Hua yang kini lancar berbahasa Indonesia juga menceritakan bagaimana susahnya move on dari dunia bulu tangkis. Selama dua tahun awal di Indonesia, Huang Hua kesulitan karena berada lingkungan baru dan tidak punya teman.

"Setelah pensiun dari tim China sejak tahun 1993, selama empat hingga lima tahun saya seperti susah terlepas dari bulu tangkis. Saya seperti kangen terus bermain bulu tangkis. Namun situasi sepertinya tidak memungkinkan saya main lagi. Dan akhirnya saya memilih fokus mengurus rumah tangga," ujar Huang Hua.

Walau tidak lagi bermain, Huang Hua masih mengikuti pertandingan di televisi. Sepuluh tahun setelah pensiun dari timnas China, ia masih sempat berkumpul dengan eks pemain dunia untuk reuni di Jepang.

"Jadi mantan juara dunia kumpul bertanding di Jepang di Osaka," kenang Huang Hua.

Ia juga masih sering berkomunikasi dengan lawan mainnya, mantan pemain kelas dunia asal Indonesia, Susi Susanti. Bahkan sesekali, ia bersama suaminya menyambangi dan berdiskusi dengan Susi di markas pelatnas PBSI di Jakarta.

Setelah lama menetap di Indonesia, tawaran menjadi pelatih tunggal putri Indonesia pun pernah didapatkannya. Namun putri pasangan Huang Yu Hui dan Shi Juan itu menolak tawaran itu.

Bersambung ke halaman 2: Menolak tawaran jadi pelatih Indonesia...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com