Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ikhwan Merehab Puluhan Rumah Warga Miskin di Lhokseumawe

Kompas.com - 15/04/2018, 16:00 WIB
Masriadi ,
Dian Maharani

Tim Redaksi

ACEH UTARA, KOMPAS.com – Ikhwansyah, baru saja selesai shalat Zuhur, Minggu (15/4/2018) di Meunasah Uteun Bayi, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe.

Pegawai di Dinas Pendidikan Kota Lhokseumawe itu sejak tiga bulan terakhir sibuk merehab masyarakat miskin bersama teman-temannya. Hingga hari ini, tercatat sepuluh rumah telah direhab. Mereka menggunakan dana patungan dari sumbangan masyarakat.

“Saya ini baru mulai. Ini niatan membantu sesama saja. Bersama teman-teman kita mendirikan komunitas Al Birru, yang merehab rumah kaum duafa, spesifik yang tidak bisa dibantu oleh pemerintah,” kata Ikhwan.

Di sela waktu luang, Ikhwan dan teman-temannya keliling desa untuk mencari rumah reot hingga nyaris rubuh. Fokus utama adalah rumah yang dibangun di atas tanah orang lain.

“Syarat utamanya, gubuk atau rumah yang menumpang di tanah orang lain. Namun, kami temui pemilik tanah. Boleh tidak kami rehab dan boleh tidak mereka menempatinya dalam jangka waktu lama, barulah kami rehab. Kalau warga yang memiliki tanah, itu bisa dibantu pemerintah, kami yang tak bisa dibantu pemerintah saja,” katanya.

Baca juga : Kisah Inspiratif Sutomo, Polisi Banyuwangi Pemrakarsa Bedah Rumah di Desa

Saat ini, Ikhwan sedang menghimpun dana untuk merehab rumah ke 11 di Desa Ujong Blang, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe. Caranya menghimpun dana yaitu menyebar informasi ke sejumlah WhatsApps group (WA Group). Dari anggota WA Group itu pula dana berdatangan ke rekeningnya.

“Saya belum mempublis lewat media sosial. Saya khawatir nanti dituduh ingin naik wali kota, ya, tidak ada niatan itu. Niatan kita hanya membantu sesama saja, makanya WA group menjadi pilihan kita,” terangnya.

Sejak tiga bulan lalu, Ikhwan bersyukur animo masyarakat menyumbangkan uang untuk merehab rumah masyarakat miskin terus meningkat. Bahkan, Dandim 0103 Aceh Utara, Letkol Kav Fadjar Wahyudi turut urunan dana membantu merehab rumah.

“Ini informasinya dari mulut ke mulut, teman-teman ada yang cerita ke Dandim, Dandenpom dan pejabat lain. Saya tentu senang urunan bersama merehab rumah ini,” katanya.

Baca juga : Bakti Sosial, Pecinta Sienta Bedah Rumah Warga

Untuk merehab satu rumah, Ikhwan membutuhkan dana Rp 20 juta. Tergantu kondisi rumah yang direhab. Terkadang dia merogoh uang Rp 18 juta untuk satu rumah.

“Misalnya kami perbaiki lantainya, atapnya, dindingnya. Jadi dananya tak terlalu besar, bisa Rp 10 juta – Rp 20 juta per rumah, sangat tergantung apa yang kita rehab,” ungkapnya.

Untuk mempertanggungjawabkan penggunaan dana itu, Ikhwan pun mengirimkan foto-foto dan rincian pembelian barang bangunan dan ongkos tukang pada WA group.

“Jadi ini sangat transparan, saya bersyukur masyarakat yang menyumbang percaya dengan model sederhana pertanggungjawaban ini,” katanya.

Hari ini, Ikhwan terus bergerak bersama teman-temannya. Dia merendah, apa yang dilakukan belum seberapa dibanding yang telah dilakukan orang lain. Begitulah Ikhwan yang terus gigih membantu sesama.

Dengan merehab rumah, ia ingin warga miskin bisa tidur nyaman dan tinggal di rumah layak huni.

“Kami terus bekerja semampu kami, pelan-pelan, dan ikhtiar untuk membatu sesama harus terus kita gelorakan,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com