Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituding Dukun Santet, Kakek 75 Tahun Dipukul dengan Batu hingga Tewas

Kompas.com - 14/04/2018, 21:43 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Nasib nahas menimpa Wilhelmus Sikone (75). Warga Desa Supun, Kecamatan Biboki Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas dibunuh Siprianus Banusu, yang tak lain adalah keponakannya sendiri.

Kasat Reskrim Polres TTU Iptu Nyoman Gede Arya mengatakan, Siprianus membunuh sang kakek dengan cara memukul menggunakan batu berulang kali.

"Pelaku (Siprianus) memukuli korban (Wilhelmus) menggunakan batu secara berulang kali di bagian kepala korban. Motifnya, pelaku menuduh korban sebagai suanggi (Dukun Santet)," ucap Nyoman kepada Kompas.com, Sabtu (14/4/218) malam.

Kejadian itu lanjut Nyoman, bermula sekitar pukul 06.00 Wita pagi tadi, pelaku menunggu mobil di depan di kios milik Okto Adelina Ase, untuk memuat kelapa miliknya yang hendak dijual kepada pengumpul.

Namun karena mobil angkutan umum tak kunjung datang, pelaku lalu kembali ke rumahnya, karena diberitahu oleh adiknya Magdalena Banusu, bahwa korban sedang berada di rumah pelaku.

"Si Magdalena Banusu juga mengatakan bahwa korban telah menyantet Magdalena dan Magdalena ini sempat bertengkar dengan korban,"jelas Nyoman.

Setelah mendengar pengaduan adiknya, pelaku kemudian bertemu dengan korban dan sempat bertengkar. Karena saking emosi, pelaku lalu memukul korban sampai jatuh.

Saat terjatuh, pelaku mengambil batu yang berada di sekitar tempat kejadian dan memukuli korban berulang kali di kepala sehingga korban meninggal dunia di tempat.

Setelah membunuh kakeknya, pelaku langsung menyerahkan diri ke Markas Polsek Biboki Selatan.

Polisi yang mendapat laporan itu, kemudian mendatangi lokasi kejadian dan membawa korban ke RSUD Kefamenanu untuk divisum.

"Pelaku saat ini sudah diamankan di Polsek Biboki Selatan bersama sejumlah barang bukti yakni lima buah batu, berukuran tiga kali kepalan tangan orang dewasa, yang diduga digunakan oleh pelaku untuk memukuli korban," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com