Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jabat Plt Bupati Bandung Barat, Yayat T Soemitra Pastikan Pelayanan Publik Berjalan

Kompas.com - 14/04/2018, 11:43 WIB
Dendi Ramdhani,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kementerian Dalam Negeri menunjuk Wakil Bupati Bandung Barat Yayat T Soemitra sebagai pelaksana tugas (Plt) untuk menggantikan Bupati Bandung Barat Abubakar yang ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan suap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

Saat ditanya wartawan, Jumat (13/4/2018) kemarin, Yayat mengaku sudah mengantongi surat tugas dari gubernur Jabar. Dengan jabatan baru itu ia memastikan bahwa jalannya roda pemerintahan dan pelayanan publik tak akan terganggu.

"Undang-undang sudah mengatur kepala daerah itu tidak boleh melaksanakan tugasnya dan kewenangannya pada saat dilakukan penahanan. Jadi itu sudah otomatis, hingga pada siang kemaren pak gubernur menerbitkan surat tugas, supaya wakil kepala daerah melakukan tugas dan kewenangan bupati," ujar Yayat saat diitemui di Kantor Pemda Bandung Barat.

"kami setuju soal pelayanan kepada masyarakat jadi itu nomor satu tidak boleh ada penurunan semangat. Itu sudah kita ambil langkah," kata politisi PDIP itu.

Yayat mengatakan, ia sedang meminta kepada Kementrian Dalam Negeri perihal tiga jabatan kosong di Pemda Bandung Barat. Seperti diketahui, selain Abubakar, KPK juga mencokok tiga pejabat tinggi di lingkungan Pemkab Bandung Barat.

"Khusus untuk jabatan, saya sudah menginstruksikan perwakilan untuk konsultasi dengan Kemendagri. Langkah-langkah administratif sampai langkah teknis pengisian tiga jabatan yang kosong karena bermasalah hukum. Pengisiannya seperti apa mudah-mudahan Senin sudah ada atau sore sudah ada," jelasnya.

Seperti diberitakan, Bupati Bandung Barat Abubakar resmi menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Abubakar diduga menerima hadiah atau janji yang bertentangan dengan kewajibannya.

Selain Abubakar, KPK juga menetapkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung Barat Weti Lembanawati sebagai tersangka. Kemudian, dua orang lainnya yakni, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung Barat Adiyoto dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Bandung Barat Asep Hidayat.

KPK menduga, Abubakar meminta uang kepada sejumlah kepala dinas untuk kepentingan pencalonan istrinya, Elin Suharliah, sebagai calon bupati Bandung Barat.

Permintaan tersebut disampaikan dalam beberapa kali pertemuan antara Abubakar dengan kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang diadakan pada bulan Januari, Februari, dan Maret 2018.

Menurut KPK, hingga April 2018, Abubakar terus menagih permintaan uang yang salah satunya untuk melunasi pembayaran ke lembaga survei.

Abubakar menugaskan Weti Lembanawati dan Adiyoto untuk menagih ke SKPD sesuai janji yang telah disepakati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com