Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Bulan Beraksi, Sindikat "Skimming" Kantongi Rp 500 Juta

Kompas.com - 12/04/2018, 16:29 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Sindikat tersangka pelaku kejahatan skimming atau pencurian data nasabah perbankan yang berhasil diungkap Polres Kediri, Jawa Timur, sudah melanglang buana selama 3 bulan.

Selain beraksi di wilayah Kediri, mereka melakukan hal sama di beberapa wilayah lain. Selama tiga bulan menjalankan aksinya itu, mereka mengumpulkan uang yang cukup besar.

"Hasilnya Rp 500 juta," ujar Supeno, koordinator lapangan sindikat itu, Kamis (12/4/2018).

Supeno saat ini menjalani penahanan di Mapolres Kediri. Dia ditangkap beserta 7 anggotanya di tiga tempat yang berbeda pada 9 April 2018.

(Baca juga : Polisi Tangkap Sindikat Pelaku Skimming di Kediri )

Supeno menambahkan, selama menjalankan kejahatannya, dia bekerjasama dengan seseorang yang disebut Mr X yang berdomisili di Jakarta.

Kepada Mr X itu pula uang hasil kejahatan dibagi dengan hitungan 90:10. Artinya dia hanya mendapat imbalan 10 persen sesuai kesepakatan.

Sedangkan Mr X saat ini masih dalam pengejaran oleh polisi. Mr X inilah yang mensuplai peralatan dan mengajari teknik skimming kepada 8 tersangka itu.

"Dalam waktu dekat Mr X kita masukkan DPO," ujar Kapolres Kediri AKBP Erik Hemawan.

Sebelumnya diberitakan, Polres Kediri menangkap 8 tersangka pelaku skimming di beberapa tempat berbeda yakni Kediri dan Tulungagung di wilayah Jawa Timur, serta Semarang dan Pekalongan di wilayah Jawa Tengah.

(Baca juga : Anggota Sindikat Skimming ATM Asal Bulgaria Ditembak Mati )

Mereka ditangkap atas peristiwa hilangya uang nasabah Bank BRI Kediri pada pertengahan Maret lalu. Dari penangkapan itu, juga diamankan beragam alat skimming dari para pelaku.

Para tersangka itu dikenakan pasal 46, pasal 48 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik dan pasal 363 KUHP 362 KUHP atau pasal 378 KUHP. 

Kompas TV Sebelumnya, bank sentral menargetkan migrasi paling lambat tahun 2021, tapi target ini didorong untuk dipercepat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com