Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AHY: Dulu Mulutmu Harimaumu, Kini Jempolmu Harimaumu

Kompas.com - 11/04/2018, 22:56 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BAWEN, KOMPAS.com - Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berharap ulama dan kiai ikut berpartisipasi dalam gerakan melawan hoaks atau berita palsu yang banyak beredar akhir-akhir ini.

Hal itu dikatakan AHY dalam rangkaian roadshow "AHY Sowan Jateng" di Pondok Pesantren Wakaf Literasi Islam Indonesia (WALI) di Desa Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Rabu (11/4/2018) sore.

Putra sulung presiden RI keenam ini menyebut, dulu dikenal peribahasa "Mulutmu Harimaumu". Namun seiring perkembangan zaman, mulut sudah terpersonifikasi dengan jempol yang digunakan untuk mengetik dan membagikan berita di media sosial.

"Dulu mulutmu harimaumu, sekarang jempolmu harimaumu," kata AHY.

Masih dalam sambutannya, AHY meminta para ulama, santri, dan kiai pengasuh ponpes untuk mewujudkan semangat literasi di pondok pesantren. Penguasaan literasi, menurut AHY, adalah kunci bagi kemajuan bagi agama dan bangsa.

Baca juga : AHY Mengenang Masa-masa SMA Saat Roadshow di Magelang

Pihaknya sangat tertarik dan mengapresiasi keberadaan pondok pesantren yang fokus dalam memberikan akses terhadap literasi, baik yang bersifat keagamaan maupun umum ini. Di Pondok Pesantren WALI ini, AHY mengaku sudah menyaksikan praktik metodologi pengajaran bahasa Arab melalui tarian dan nyanyian.

Upaya menerjemahkan kitab suci dan kitab-kitab lain dalam Bahasa Arab dengan cara yang asyik dan menarik ini, lanjutnya, merupakan metode yang di luar perkiraannya.

"Sungguh luar biasa, saya berharap dari pondok ini lahir para pejuang literasi Islam yang dapat menerjemahkan berbagai khasanah keilmuan keislaman," ujarnya

Suami Annisa Pohan ini merasa senang ada pondok pesantren yang mengusung isu literasi. Dia berharap, para santri tidak hanya membaca dan membedah kitab suci dan kitab lainnya, melainkan juga berbagi buku lain yang bermanfaat.

Dalam kesempatan ini, AHY diminta meluncurkan program membaca buku di Pondok Pesantren WALI bertajuk "One Day One Page". Ini berarti setiap santri harus selalu membaca buku paling tidak satu halaman setiap hari.

"Program yang bagus agar kita punya wawasan yang lebih luas dan komprehensif," ucapnya.

Menanggapi kesan dan pesan AHY, Pengasuh Pondok Pesantren WALI, KH Anis Maftukhin mengapresiasi kehadiran AHY yang kebetulan memiliki ketertarikan dan semangat yang sama di bidang pengembangan literasi. Dia yakin AHY sebagai tokoh muda memiliki potensi yang besar dalam mendorong kemajuan Indonesia.

"AHY itu tokoh muda potensial untuk memajukan bangsa ini. Selain cerdas, saya yakin nasionalisme dan religiusitasnya tak diragukan lagi," kata Anis.

Baca juga : Di Magelang, AHY Punya Pesan untuk Generasi Milenial

Perlu diketahui, safari politik AHY ke Ponpes WALI Salatiga merupakan rangkaian kunjungan AHY di Jawa Tengah selama 7 hari di 15 kabupaten/kota se-Jawa Tengah. Kunjungan ini merupakan tugasnya sebagai Kogasma Partai Demokrat menghadapi Pemilu 2019.

Kompas TV Kedai markobar milik Gibran Rakabuming dapat kunjungan dari Agus Yudhoyono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com