Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/04/2018, 12:30 WIB
Heru Dahnur ,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Sejumlah pabrik minuman keras tanpa izin ditemukan beroperasi di Kecamatan Bukit Intan, Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung.

Saat penggeledahan, polisi menemukan hampir satu ton beras kedaluwarsa yang diduga sebagai bahan baku pembuatan minuman.

Direktur Reserse Narkoba Polda Kepulauan Bangka Belitung Kombes Suhirman mengatakan, dari tiga lokasi yang diperiksa, tak satu pun mengantongi izin usaha maupun izin edar.

“Pabrik ini kami minta untuk berhenti dulu beroperasi. Semua ember berisi cairan yang masih dalam proses fermentasi kami amankan sebagai barang bukti,” kata Suhirman seusai giat operasi, Rabu (11/4/2018).

Baca juga: Polres Bintan Tetapkan Suami Winda Idol Tersangka Penyelundupan Minuman Beralkohol

Suhirman mengungkapkan, operasional pabrik terkesan disembunyikan karena tidak memiliki plang nama dan di bagian depan tertutup dengan rumah sang pemilik pabrik.

“Selain mengandung alkohol tinggi, proses pembuatan minuman dinilai tidak higienis serta menggunakan peralatan seadanya,” ujar Suhirman yang didampingi Kabid Humas AKBP Abdul Munim.

Sementara pemilik pabrik berdalih bahwa usaha pembuatan minuman itu merupakan warisan keluarga yang sulit untuk mendapatkan izin pemerintah.

“Sudah jalan 20 tahun. Minuman yang diproduksi berupa arak dan ciu yang dijual ke warung-warung tradisional,” ujar Akhyar, pemilik pabrik yang berlokasi di Simpang Cobra Pasir Putih, Pangkal Pinang.

Terkait beras kedaluwarsa, Akhyar mengakui akan digunakan sebagai bahan baku minuman. Beras itu didapat dari toko sembako yang terhitung masih milik keluarganya.

Baca juga: Konsumsi Alkohol, Sopir Angkot Ini 2 Kali Perkosa Penumpangnya

Kompas TV Hingga Selasa (10/4) siang korban miras oplosan di Sukabumi, Jawa Barat bertambah menjadi 17 orang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com