Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Alhamdulillah, Setelah 14 Tahun Tak Ada Kabar, Ibu Sudah Ketemu..." (4)

Kompas.com - 11/04/2018, 08:34 WIB
Iqbal Fahmi,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Parsin (33) senang bukan main. Setelah lebih dari 18 tahun terpisah, akhirnya dia akan bertemu dengan ibu kandungnya, Parinah (50).

Rasa rindu yang selama ini terpendam akan segera terobati. Apalagi, selama 14 tahun lamanya, tak ada kabar yang datang dari ibunya.

Saat ditemui di rumahnya di RT 001 RW 003 Grumbul Glempang, Desa Petarangan, Kecamatan Kemranjen, Banyumas, Jawa Tengah, Parsin bercerita bahwa ibunya tak pernah pulang semenjak berangkat ke Arab Saudi sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI).

“Ibu berangkat ke Arab tahun 1999, tahun 2004 ibu pindah ke Inggris ikut majikannya, sampai sekarang (2018) belum pernah pulang,” katanya.

Selama berada di Arab, Parsin mengaku rutin menerima surat dari Parinah. Namun, begitu majikannya pindah ke Inggris, Parsin putus komunikasi dengan ibu kandungnya.

(Baca juga: Kisah TKI Parinah 14 Tahun Tak Ada Kabar, Kerja Tak Dibayar di Inggris (1))

Berbekal surat terakhir yang dikirim Parinah pada 2005, Parsin pernah mencoba menghubungi nomor telepon yang tertera di dalamnya.

“Saya dan keluarga bingung mencari kabar ibu, semua teman-teman sudah putus komunikasi, (agen) penyalur TKI yang memberangkatkan juga tidak tahu. Pernah coba telepon nomor yang ditulis di surat, tapi tidak jelas bicara apa langsung dimatikan,” katanya.

Parsin sendiri tidak banyak mengetahui perihal gaji yang dikirmkan ibunya selama berada di Arab Saudi (1999-2004). Gaji itu, lanjut Parsin, dikirim ke ayah tirinya, Sikin.

Dia hanya pernah sekali meminta Rp 4 juta kepada Sikin, setelah mendapat kabar jika ibunya mengirim uang sebesar 1000 pundsterling (Rp 19 juta) medio tahun 2010.

“Waktu di Arab (1999-2004), kata Sikin (bapak tiri), masih rutin ngirim. Tapi setelah di Inggris (2005-2018) Cuma sekali ngirim 1000 poundsterling,” ujarnya.

(Baca juga: "Video Call" dengan TKI Parinah yang 14 Tahun Hilang lalu Ditemukan di Inggris (2))

Bulan berganti bulan, tahun berganti tahun, saat keluarga hampir putus asa, akhirnya pada Minggu (28/1/2018), sebuah surat yang dikirim dari Woodline, Drive, East Sussex, England mendarat di rumahnya.

Yang membuat dia terjejut adalah surat itu datang dari Parinah, sang ibunda yang meminta pertolongan.

“Isi surat itu intinya minta ditolong untuk dipulangkan,” ungkap Parsin.

Demikian bunyi surat tersebut:

28 Januari 2018
Assalaamualaikum warakhmatullahi wa barakaatuh
Salam buat bapak simbok dan keluargaku.
Pertama Lina (Parinah) minta maaf.
Dan selanjutnya aku minta tolong pada bapak atau keluarga.
Lina (Parinah) benar-benar minta tolong.
Secepat mungkin.
Karena aku dalam kesusahan selama ini, maaf bapak karena aku dalam....
Aku tidak bisa berkata-kata banyak, nanti kalau aku sudah bisa kembali ke Indonesia, (akan) aku ceritakan semua, yang penting sekarang tolonglah anakmu, pak.
Secepatnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com