Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjebak di Lumpur, Gajah Winggo Baru Bisa Diselamatkan 8 Jam Kemudian

Kompas.com - 10/04/2018, 21:16 WIB
Daspriani Y Zamzami,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDA ACEH, KOMPAS.com – Tenaga Winggo (36) semakin melemah, tapi untunglah ada batangan-batangan tebu yang dijadikannya makanan dan menambah tenaganya.

Setelah berjibaku selama delapan jam, Winggo, yang merupakan seekor gajah jantan patroli, berhasil diselamatkan dari kubangan lumpur yang sempat "menelan” tubuhnya.

Winggo dilaporkan terjebak dalam sebuah lubang lumpur yang merupakan bekas sumur di kawasan Conservation Rescue Unit (CRU) Alue Kuyun, Kabupaten Aceh Barat, saat akan digembala menuju lokasi umpan yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari kamp CRU, pada Senin pagi.

“Seperti biasanya Winggo diangon setiap pagi ke lokasi untuk mendapatkan pangan, dan ini merupakan lokasi biasa gajah-gajah ditambatkan untuk mendapatkan pangan. Namun ketika melewati kubangan lumpur, ternyata dia melintasi kubangan yang di dalamnya ada lubang seperti sumur yang lumayan dalam, dan kemudian dia terjebak di situ,” jelas Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Sapto Aji Prabowo, Selasa (10/4/2018).

Baca juga : Di Tangan Mereka, Kotoran Gajah Diolah Jadi Papan Komposit yang Berkualitas

Sofyan, mahout pada CRU Alue Kuyun mengatakan, pihaknya sempat nyaris putus asa saat berupaya mengevakuasi Winggo dari lubang kubangan lumpur.

“Makin Winggo bergerak, makin dalam lumpur menyerapnya, kami sempat cemas, melihat kondisi Winggo yang semakin lemah. Melihat kondisi ini kami mengasup Winggo dengan batang tebu untuk makannya agar dia kembali bertenaga dan bisa bergerak untuk ditarik,” ujar Sofyan.

BKSDA sendiri, sebut Sapto Aji, sempat akan mengirimkan bantuan gajah patroli dari Pusat Konservasi Gajah (PKG) Saree untuk membantu proses evakuasi Winggo. Akhirnya Winggo bisa ditarik dari lubang sumur setelah berjuang selama delapan jam.

“Semua mahout, dan personel CRU serta warga dibantu oleh seekor gajah patrol lainnya bernama Butet. Akhirnya kami bisa menari Winggo dari lubang sumur, sungguh pekerjaan yang menegangkan, semua dikerjakan secara manual,” jelas Sapto Aji Prabowo.

Winggo adalah seekor gajah jinak yang menjadi gajah patroli yang ditempatkan di CRU Alue Kuyun, Kabupaten Aceh Barat. Winggo bertugas untuk melakukan patroli di kawasan hutan sekitar ALue Kuyun untuk memantau pergerakan gajah liar.

Selain Winggo, ada tiga ekor gajah patroli lainnya yang juga bertugas di CRU Alue Kuyun, masing-masing Butet, Suci dan Abu.

Baca juga : Sebelum Mati, Kondisi Gajah Rambo Sangat Lemah

BKSDA, sebut Sapto AJI, mengapresiasi kerja keras mahout, tim CRU, ranger dan warga yang ikut membantu proses evakuasi gajah Winggo, sehingga bisa diselamatkan dari lubang yang penuh lumpur.

“Aktifitas CRU tetap berjalan normal saat ini, meski sempat ada insiden menegangkan yang menimpa salah satu gajah patroli,” ujar Sapto Aji.

Petugas langsung memeriksa kondisi fisik Winggo, dan diharapkan Winggo masih bisa beraktivitas dan menjalankan tugas-tugasnya sebagai gajah patroli secara normal kembali.

Kompas TV Pelaku sempat melarikan diri namun bisa dihentikan sekelompok pengemudi ojek online yang ketika itu berada di lokasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com