Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban yang Tewas Akibat Miras Oplosan Bertambah Jadi 23 Orang

Kompas.com - 09/04/2018, 22:27 WIB
Agie Permadi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Dirut RSUD Cicalengka, Yani Sumpena mengatakan, sejak Jumat (6/8/2018) hingga Senin (9/8/2018) ini, ada 45 kunjungan pasien yang mengalami keluhan yang sama seperti mata kabur, pusing, mual dan muntah.

Namun hingga saat ini pasien yang ada di RSUD Cicalengka ada 17 orang yang terdiri dari 8 pasien dirawat inap dan 11 pasien di IGD. Sedang beberapa pasien lainnya ada yang pulang paksa atas keinginan sendiri, dan ada yang di rujuk ke RS lainnya. Sementara sebagian pasien lainnya meninggal dunia.

"Yang meninggal itu total 20 orang. Satu diantaranya sudah meninggal ketika datang kesini," terangnya di Aula RSUD Cicalengka, Senin (9/7/2018).

Meski ada indikasi korban mengalami keracunan, namun pihaknya belum dapat memastikan kandungan yang diminum oleh para pasien.

"Kami belum dapat pastikan kandungan yang diminum, tapi pihak kepolisian sudah mengambil samplenya," katanya.

Baca juga : Tiga Pria di Kota Bandung Tewas Seusai Tenggak Miras Oplosan

Sementara itu, Direktur RSUD Majalaya, Kabupaten Bandung, dr Grace Mediana yang dihubungi terpisah mengatakan, pihaknya merawat enam pasien korban miras oplosan. Tiga di antaranya telah meninggal dunia.

"Yang meninggal tiga, dua dirawat inap, satu lagi pulang paksa enggan untuk dirawat," kata Grace.

Identitas korban yang meninggal adalah Gilang Maulana, warga Cikancung; Herdiana, warga Rancaekek dan; Murdianto, warga Paseh.

Baca juga : Korban Tewas Akibat Miras Oplosan di Bandung Jadi 15 orang

Meski begitu, pihaknya belum dapat memastikan penyebab kematian para korban. Namun pada saat datang para pasien tersebut mengalami pusing, mual dan muntah.

"Kebanyakan mengeluh pusing, mual dan muntah-muntah," ujarnya.

Kompas TV Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara tim dokter, korban meninggal dunia akibat keracunan minuman keras jenis ginseng.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com