Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Komodo Dipancing Berenang, Papan Peringatan Akan Dipasang di Taman Nasional Komodo

Kompas.com - 09/04/2018, 20:28 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi


LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Kepala Balai Taman Nasional Komodo (TNK) Budhy Kurniawan mengatakan, pihaknya akan segera memasang papan peringatan di Pantai Nusa Kode, kawasan Pulau Komodo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pemasangan larangan itu, sebut Budhy, menyusul adanya video yang memuat aktivitas tour guide (pemandu wisata) yang memancing sekelompok komodo untuk berenang di laut.

"Balai TNK akan memasang papan peringatan di lokasi tersebut, mengingat banyaknya lalu lintas turis di area itu, karena merupakan salah satu lokasi dive spot untuk kapal LOB," ungkap Budhy kepada Kompas.com, Senin (9/4/2018).

Balai TNK, lanjut Budhy, akan menindak tegas bagi para pelanggar aktivitas yang tidak sesuai dengan zonasi.

Larangan ini, sebut Budhy, berlaku untuk semua operator, kapal, dan pemandu wisata. Isi larangan tersebut yakni tidak boleh melakukan aktivitas ke darat di zona inti tanpa persetujuan dari Balai TNK.

Baca juga: Video Komodo Dipancing Berenang ke Laut Dapat Kecaman Kadis Pariwisata NTT

Menurut Budhy, pada pekan depan, Balai TNK akan mengeluarkan rilis peta zonasi yang boleh untuk umum dan zona inti.

"Hal ini juga sebagai tindak lanjut sosialisasi untuk mencegah kejadian ini jangan terulang lagi," ucapnya.

Budhy mengaku, dalam waktu dekat, pihaknya akan mengadakan sosialisasi ke semua pelaku wisata melalui wadahnya masing-masing.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur (NTT) Marius Ardu Jelamu mengecam tindakan pemandu wisata yang memancing komodo berenang ke laut dan mengikuti kapal yang ditumpangi para wisatawan asing.

Menurut Marius, aksi pemandu wisata yang dilakukan di Nusa Kode, selatan Pulau Rinca, kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, itu jelas mengganggu kenyamanan satwa liar tersebut.

"Dalam video yang kami peroleh, salah satu kapal yang mengangkut sejumlah wisatawan asing di Taman Nasional Komodo sedang melakukan gerakan-gerakan provokasi terhadap komodo. Kami kecam keras aksi itu karena memancing agresivitas komodo dan mengganggu kenyamanan komodo, dan itu tidak boleh," kata Marius kepada Kompas.com, Senin (9/4/2018).

Baca juga: Nyaris Tenggelam, Kapal Berpenumpang 40 Orang Tujuan Pulau Komodo Diselamatkan

Kompas TV Koleksi Komodo milik Kebun Binatang Surabaya bertambah setelah 11 telur komodo menetas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com