KENDAL, KOMPAS.com - Alam Rustamlistyanto (17), siswa SMA Muhamadiyah 4 Kendal, Jawa Tengah, harus menggunakan mobil PMI saat berangkat dan pulang Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di sekolahnya.
Pasalnya, siswa yang tinggal bersama orangtuanya di Cepiring, Kendal ini, mengalami patah kaki, sehingga tidak bisa berjalan.
Menurut pengakuan Alam, dirinya mengalami patah kaki, setelah bertabrakan dengan pick up di Jalan Raya Podosari Cepiring. Kecelakaan terjadi saat ia pulang dari simulasi UNBK.
“Saya waktu itu menghindari lubang jalan. Tapi di depan ada colt (pick up), akhirnya tabrakan,” kata Alam.
(Baca juga : Terkendala Jaringan Internet, UNBK di SMKN 1 Nunukan Terlambat 1,5 Jam )
Enny Listyorini, ibu Alam Rustamlistiyono menambahkan, meski patah kaki, anaknya tetap ikut UNBK agar tidak mengulang tahun depan. Karena itu, ia menghubungi PMI agar bisa membantu anaknya berangkat dan pulang UNBK.
Selain itu, PMI mempunyai mobil ambulans yang bisa mengangkut orang sakit. PMI juga memiliki banyak relawan yang bisa menangani pasien patah kaki.
“Alhamdulillah, pihak PMI Kendal bersedia membantu,” ujarnya.
Enny menjelaskan, kaki anaknya yang patah tidak bisa ditekuk, sehingga harus diluruskan. Terkait hal itu, kepala SMA Muhamadiyah 4 Kendal, Slamet Purwanto, berjanji memberi tempat khusus, seperti kursi panjang dan lainnya.
(Baca juga : Ratusan Siswa SMKN di Ogan Ilir Berjalan Kaki Tembus Banjir demi Ikuti UNBK )
“Kami juga mengirim guru ke rumahnya untuk memberi les privat, supaya Alam tidak ketinggalan pelajaran,” akunya.