Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocor, Atap Rumah Lansia Ini Ditambal Bungkus Mie hingga Karung Pupuk

Kompas.com - 09/04/2018, 09:30 WIB
Junaedi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MAMASA, KOMPAS.com – Rumah milik Bongga Ma’dika (76) dan istrinya Utan (73) di Dusun Tanete, Desa Sepakuan, Kecamatan Balla, Mamasa, Sulawesi Barat ini sudah lapuk termakan usia. 

Tiang-tiang dan dinding rumah berukuran 3x4 meter itu mulai condong. Agar tak ambruk, tiang dan dinding tersebut ditopang batang bambu di sana-sini. Jika diperhatikan, potongan bambu ini lebih mendominasi bangunan aslinya. Pun jika hujan turun, air masuk dari atap rumahnya.

Rumah tersebut dihuni tiga orang. Dua pasangan lansia dan anak tunggalnya, Lembang (48) yang kini bertatus janda setelah ditinggal suaminya.

Lembang mengatakan, keluarganya nyaris sulit tidur nyenyak, apalagi jika musim hujan. Jika ia tidur lelap di malam hari dan tiba-tiba hujan turun, semua anggota keluarga langsung bangun dan berusaha menambali atau-atap rumahnya dengan sampah plastik.

(Baca juga : Kisah Kakek Samidan Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot Tak Layak Huni)

Mulai dari bungkus mi instan, kopi, detergen, karung pupuk, hingga bungkus popok bayi. Tambalan itu hanya mampu mengurangi air hujan yang masuk bukan menghentikannya.

Karena itu, mereka menadah tetesan air hujan dengan baskom agar air tidak meluber kemana-mana. Mereka pun terpaksa begadang sepanjang malam dan segera mengemasi barang-barangnya yang basah kuyup sebelum tidur. 

Agar tak kehujanan, atap rumah lansia ditambali sampah plastik mie instan, karung pupuk, hingga bungkus popok bayi.KOMPAS.com/Junaedi Agar tak kehujanan, atap rumah lansia ditambali sampah plastik mie instan, karung pupuk, hingga bungkus popok bayi.
Ada kalanya hujan turun ketika sedang makan. Mau tak mau, mereka langsung berhenti makan dan mengurus atap yang bocor

“Biasa kalau sedang memasak atau makan, kita langsung hentikan dan menambali atap yang bocor agar tidak basah kuyup,” jelas Lembang, belum lama ini.

Ketiga anggota keluarga bekerja sebagai buruh tani pada saat musim panen. Namun beberapa tahun belakangan, Bongga tak mampu lagi bekerja karena usianya. Ia kini hanya diam di rumah dan berharap uluran tangan dari semua pihak.

Meski hidup di bawah garis kemiskinan, pasangan lansia ini belum pernah mendapatkan bantuan sosial seperti raskin atau bantuan sosial non tunai dari pemerintah seperti Program Keluarga Harapan (PKH).

(Baca juga : Ribuan Rumah Tak Layak Huni Itu Hanya Berjarak 45 Menit dari Jakarta )

Pendamping Sosial PKH setempat, Samuel mengakui kedua pasangan lansia tersebut layak mendapatkan bantun sosial dari pemerintah. Sayangnya kedua pasangan ini dinyatakan tidak terdaftar dalam penerima PKH.

“Melihat kondisi keluarga dan rumahnya yang sduah lapuk, pasangan lansia ini sangat layak mendapatkan bantuan sosial PKH. Kami telah mengusulkan ke pemerintah, mudah-mudahan ia mendapatkan bantuan seperti warga miskin lainnya,” jelasnya. 

Samuel mengaku telah mendata dan mengusulkan nama keluarga lansia ini sebagai calon penerima bantuan sosial PKH. Samuel berharap pemerintah setempat memperhatikan pasangan lansia ini agar bisa mendapatkan hak bantuan sosial dari pemerintah. 

Kompas TV Kini Rahma Dona Aulia, sang bocah "kepala rumah tangga" berusia 10 tahun asal Lubuklinggau bisa kembali tersenyum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com