Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Doakan Harimau Bonita, Warga Gelar Ritual "Sema Kampung"

Kompas.com - 05/04/2018, 18:43 WIB
Citra Indriani,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Berbagai cara telah dilakukan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, untuk menangkap harimau sumatera bernama "Bonita".

Kali ini, warga dari Desa Pulau Muda Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau melakukan ritual "sema kampung" bersama tim rescue gabungan penyelamat harimau sumatera.

Ritual itu dilakukan di kawasan Estate Eboni PT THIP di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Indragiri Hilir (Inhil), Riau. Ritual tersebut untuk keselamatan warga, terutama terhindar dari serangan harimau.

Dalam pelaksanaan sema kampung, warga dan petugas menyembelih 3 ekor kambing. Lalu, kepala kambing ditanam di areal konflik harimau sumatera tersebut.

(Baca juga : Harimau Bonita Muncul Lagi, Warga Diminta Kenakan Topeng )

Kepala BBKSDA Riau, Suharyono mengatakan, pengadaan ritual "sema kampung" sudah direncanakan warga Desa Pulau Muda sebelumnya.

"Sema kampung ini sama seperti tolak bala. Jadi tujuannya mendoakan warga dan juga harimau Bonita," kata Suharyono, Kamis (5/4/2018).

Dia mengatakan, kegiatan sema kampung dihadiri petugas BBKSDA Riau, polisi, TNI, WWF dan tokoh masyarakat Desa Pulau Muda. "Kita mendukung kegiatan masyarakat mengadakan acara adat ini," ujarnya.

Suharyono menjelaskan, ritual tersebut menyembelih seekor kambing. Lalu, dagingnya dimasak dan dimakan bersama. Sedangkan kepala kambing dikubur di areal perkebunan sawit PT THIP.

Selain sema kampung, warga dan petugas juga mengadakan doa bersama agar terhindar dari musibah.

"Yang jelas kita berharap tidak ada lagi korban. Namun, masyarakat kita imbau tetap waspada saat beraktivitas di kebun," ucap Suharyono.

(Baca juga : Harimau Bonita Berangsur Kembali ke Suaka Marga Kerumutan )

Dia menambahkan, sejauh ini pencarian terhadap Bonita terus dilakukan. Tim di lapangan melakukan penyisiran siang dan malam.

Sebelumnya, harimau sumatera menerkam Jumiati pada 3 Januari 2018. Korban tewas setelah diterkam binatang buas tersebut.

Berselang kurang lebih sebulan, Sabtu (10/3/2018), harimau Bonita menerkam Yusri Effendi warga Desa Pulau Muda. Korban tewas saat mendirikan bangunan sarang burung walet bersama tiga orang temannya.

Pasca konflik harimau sumatera ini, masyarakat cukup resah. Namun, petugas terus berusaha untuk menangkap dan mengevakuasi Bonita dalam keadaan hidup.

Kompas TV Di hari ke-76, tim gabungan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau terus berupaya menangkap harimau sumatera bernama "Bonita".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com