Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Buron, Bapak dan Anak yang Bunuh Seorang Pemuda Diminta Serahkan Diri

Kompas.com - 05/04/2018, 09:58 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com — Polisi masih memburu dua warga Desa Dadapayam, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, yang menganiaya Nanda Suswanto (33) hingga tewas. Kedua pelaku, ST (55) dan WW (25), merupakan bapak dan anak.

Kasat Reskrim Polres Semarang AKP Yusi Andi Sukmana mengatakan, korban tewas akibat luka serius di bagian kepala serta luka tusuk di bagian dada kanan atas dan di punggung.

"Antara korban dan pelaku ini saling mengenal. Mereka adalah tetangga satu desa, rumahnya pun berdekatan. Kawan-kawan Tim Resmob masih melakukan pengejaran," kata Yusi, Rabu (4/4/2018) petang.

Yusi menyinyalir, dugaan penganiayaan yang dilakukan pelaku didasari dendam. Kedua pihak diduga terlibat perselisihan masalah peminjaman sepeda motor.

Baca juga: Gara-gara Tak Kembalikan Motor, Bapak dan Anak Bunuh Seorang Pemuda

Sebelumnya diketahui bahwa korban telah membawa sepeda motor pelaku selama dua hari tanpa alasan yang jelas dan tidak kunjung dikembalikan.

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi mata, kedua pelaku langsung pergi menggunakan sepeda motor miliknya yang sebelumnya dikuasai Nanda.

"Barang bukti shockbreaker dan senjata tajam yang digunakan pelaku belum ditemukan. Kemungkinan masih dibawa pelaku," ujar Yusi.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari para saksi, pelaku ST selama ini berprofesi sebagai sopir, sedangkan WW hingga saat ini masih tercatat sebagai operator pompa SPBU di wilayah Karanggede, Boyolali.

Seusai diotopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang, jenazah korban selanjutnya diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan, Rabu (4/4/2018) menjelang siang.

"Kami minta kedua pelaku untuk menyerahkan diri ke kantor polisi terdekat," katanya.

Setelah kejadian tersebut, rumah keluarga pelaku terpantau sengaja dikosongkan. Keluarga pelaku berupaya mengamankan diri ke rumah saudaranya.

"Sudah ada empat saksi mata yang sudah kami mintai keterangan. Segera, pengejaran langsung saya pimpin," ucapnya.

Baca juga: Ayah Bunuh Bayi Sendiri, Tak Ada Surat Nikah Resmi dengan Sang Ibu

Kompas TV Fadli Nizar Himba dan Fahmi Idris Himba ditangkap lantaran membunuh Yun Siska Rohani, petugas pemasaran sebuah perencana pernikahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com