Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Lintang, Bayi Dua Bulan Penderita Ensefalokel, Kelainan di Kepala

Kompas.com - 05/04/2018, 07:42 WIB
Kurnia Tarigan,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Seorang bayi berusia dua bulan penderita ensefalokel (jaringan otak berada di luar tengkorak kepala) kembali dirawat di Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangkaraya, Rabu (4/4/2018).

Bayi bernama Lintang berusia dua bulan itu merupakan anak pertama dari pasangan Adi dan Ratna, warga jalan Jati Indah, Palangkaraya, kini kembali harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangkaraya.

Kondisi benjolan di bagian kepala bayi Lintang sudah ada sejak kelahirannya pada 6 Februari 2018.

Orang tua bayi Lintang, Ratna, mengatakan bahwa saat Lintang lahir sudah ada kelainan, yaitu ada benjolan di bagian kepala.

 

Hal itu juga sudah dikonsultasikan ke dokter Rumah Sakit Doris Sylvanus, serta disarankan segera dilakukan operasi untuk menyedot cairan yang ada di kepala Lintang.

"Setelah dilakukan operasi, anak kami dirawat selama lima hari di rumah sakit. Lalu kami diperbolehkan pulang ke rumah, dilanjutkan dengan berobat jalan," kata Ratna, saat disambangi ke kediaman mereka.

Baca juga: Bayi Kembar 3 Lahir Prematur, Sang Kakak Alami Gangguan Napas

Pasca-operasi tersebut, benjolan di kepala Lintang semakin hari kian membesar. Sejak Maret 2018 hingga saat ini, pertumbuhan benjolan itu kian cepat membesar. Namun, orangtua Lintang hanya merawatnya di rumah lantaran terbentur biaya.

Walau mereka memiliki kartu BPJS, mereka takut tidak memiliki biaya tambahan di luar dari tanggungan BPJS.

Kondisi Lintang terlihat semakin memburuk, dengan berat badan hanya 2,4 kg pada usia 2 bulan.

Bayi Lintang sering menangis saat sakit itu muncul pada bagian benjolan yang ada di kepalanya, bahkan sering kejang saat sakit itu muncul.

Namun, orangtuanya hanya berusaha menenangkan dan memeluk Lintang saat sakit itu muncul, hingga sakit itu reda dengan sendirinya. Kondisi seperti itu kerap terjadi setiap hari.

Bantuan perawatan 

Dokter Rumah Sakit Doris Sylvanus, dr Theodorus Sapta Atmadja, mengatakan, Lintang akan dirawat di rumah sakit dan akan dilakukan perawatan secara intensif.

"Menurut hasil pemeriksaan awal yang telah kami lakukan, bayi Lintang menderita ensefalokel, di mana jaringan otak berada di luar tengkorak kepala. Hal itu muncul atau disebabkan pada usia kehamilan tiga bulan sehingga tengkorak kepala tidak menutup dengan sempurna," kata dr Theo, Rabu (4/4/2018).

Pihak dokter rumah sakit juga akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh, apakah ada penyebab lainnya terhadap benjolan di bagian kepala Lintang.

"Rumah sakit juga akan membebaskan semua biaya perawatan bayi Lintang hingga sembuh," tambah dr theo.

Kini Lintang sudah mulai menjalani perawatan di Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangkaraya.

Baca juga: Masih Ada Ari-ari, Sesosok Bayi Ditemukan di Kompleks Universitas Sriwijaya

Kompas TV Sang bayi sempat terlilit tali pusar ibunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com