Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peredaran Sabu di Wilayah Perbatasan RI-Malaysia Kian Meresahkan

Kompas.com - 04/04/2018, 17:06 WIB
Sukoco,
Farid Assifa

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Hamzah Sanusi mengatakan, Nunukan menjadi target penyelundupan sabu dari Malaysia karena harganya mahal.

Hal itu disampaikan Hamzah di depan kapolda Kalimantan Utara saat press release pengungkapan penangkapan sabu seberat 4,3 kilogram dari Malaysia.

“Ini kan faktor ekonomi, pengedar menyelundupkan sabu dari Malaysia ke Nunukan karena mau untung, di sini mahal,” ujar Hamzah, Rabu (4/4/2018).

Hamzah mengatakan, peredaran sabu di Kabupaten Nunukan sudah sangat meresahkan karena sudah menjangkau masyarakat kecil seperti penjual sayur hingga pejabat. Dia mengaku tidak sulit menemukan peredaran narkoba di Kabupaten Nunukan.

“Saya bukan polisi, tapi saya tahu semua. Bahkan tempat transaksinya, termasuk di hotel. Sekarang semakin semarak,” imbuhnya.

Kapolda Kalimantan Utara Brigjen Pol Indrajit menegaskan, jajaran kepolisian serius menangani peredaran narkoba di wilayah perbatasan. Bahkan, pemberantasan narkoba merupakan tugas utama yang diemban oleh Kepolisian Daerah Kalimantan Utara yang baru dibentuk tersebut.

Baca juga : Pesan Bahan Cetak Foto, Seorang Warga Kediri Malah Dikirimi Bahan Sabu

 

Kapolda bahkan mengajak masyarakat untuk melaporkan langsung kepada dirinya jika menemukan adanya peredaran narkoba, termasuk jika melibatkan anggota kepolisian. 

“Nanti saya kasih nomor HP saya. Kalau menemukan anggota terlibat laporkan ke saya langsung. Kapolri sudah jelas, anggota yang tersangkut narkoba, PTDH, pecat,” ujarnya.

Terkait adanya 14.000 titik jalur tikus di sepanjang garis perbatasan Kalimantan Utara yang menjadi jalur masuknya kegiatan ilegal dan narkoba serta TKI illegal seperti yang diungkapkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Rabu (28/3/2018) lalu saat berkunjung ke wilayah perbatasan Sebatik, Indrajit mengatakan, pihaknya membutuhkan kerja sama aparat lain dan masyarakat.

Menurutnya, kepolisian mempunyai strategi tersendiri untuk mencegah tindak ilegal di sepanjang garis perbatasan Kalimantan Utara.

“Pengungkapan narkoba tanpa keterlibatan masyarakat itu sulit. Narkoba tidak bisa diangani satu instansi, semua harus terlibat,” ucapnya.

Sebelumnya, Senin (2/4/2018) sekitar pukul 20.00 Wita, Polres Nunukan bekerja sama dengan Bea Cukai berhasil menanggagalkan upaya penyelundupan sabu seberat 4,3 kilogran di perairan Sebatik.

Baca juga : Pesan Bahan Cetak Foto, Seorang Warga Kediri Malah Dikirimi Bahan Sabu

 

Kapolda Kalimantan Utara Brigjen Pol Indrajit mengatakan, sabu dari Malaysia yang dibawa oleh 2 orang kurir tersebut akan dikirim ke Kabupaten Bulungan.

Selain mengamankan 4,3 kilogram sabu, Kepolisian Nunukan juga mengamankan speed boat, sejumlah uang, telepon seluler serta tas yang digunakan untuk membawa sabu. Kedua pelaku saat ini masih menjalani pemeriksaan di Mako Polres Nunukan.

Kompas TV Dari tangan pelaku, polisi menyita barang bukti, dua paket kecil sabu, alat isap, suntik, dan 3 unit gawai dari lokasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com