Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM di Kecamatan Seko Rp 22.000 Per Liter dan Ongkos Ojek Rp 700.000

Kompas.com - 03/04/2018, 14:29 WIB
Hendra Cipto,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com — Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di Seko, Luwu Utara, Sulawesi Selatan, mencapai Rp 22.000 per liter. Harga ini naik tiga kali lipat dari harga normal Rp 6.400 per liter. Mahalnya harga BBM karena faktor akses ke lokasi tersebut sangat sulit.

Kecamatan Seko merupakan daerah terluar di Kabupaten Luwu Utara yang berbatasan dengan Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah. Kecamatan Seko berada di dataran tinggi yang terletak 1.200 meter sampai 1.800 meter di atas permukaan laut.

Secara geografis. Seko dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Seko Padang timur, Seko Tengah, dan Seko Lemo. Daerah Seko berada di dataran tinggi Pegunungan Tokalekaju yang diapit Pegunungan Quarles dan Verbeek.

Kecamatan Seko memiliki luas wilayah 2.109,19 kilometer persegi, merupakan kecamatan terluas dan terjauh dengan jarak sekitar 120 kilometer dari ibu kota Kabupaten Luwu Utara. Kecamatan ini sudah berpenduduk sekitar 14.000 jiwa yang terdiri dari 12 desa yang semuanya sudah berstatus definitif.

Baca juga: Viral, Ojek Termahal Lintasi Lumpur di Kecamatan Seko

Sarana transportasi untuk mencapai Seko dari kecamatan terdekat, Masamba, dapat dilakukan melalui jalur udara dengan pesawat perintis atau jalur darat menggunakan ojek sepeda motor dengan ongkos Rp 700.000.

Mengapa ongkos ojek bisa semahal itu? Sebab, sepeda motor bebek yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa seperti sepeda motor trail ini harus menempuh jarak sekitar 148 kilometer dari desa-desa ke ibu kota Kecamatan Seko.

Medan yang dilalui ojek pun sangat sulit, menelusuri lembah, bukit, dan kubangan lumpur. Perjalanan menggunakan ojek dapat menghabiskan waktu 2 sampai 3 hari.

Wilayah-wilayah adat di Seko ini dikenal sebagai daerah yang kaya sumber daya alam, baik hasil hutan, mineral, ternak, maupun hasil-hasil pertanian dan perkebunan lainnya

"Harga bensin di Kecamatan Seko mencapai Rp 20.000 sampai Rp 22.000 per liter. Itu pun dibeli di ibu kota Kecamatan Seko dan bukan di SPBU, melainkan di penjual eceran. Biasanya warga Seko sudah mempersiapkan beberapa jeriken untuk diisi bensin sebagai stok bahan bakar kendaraan," kata salah satu warga Kecamatan Seko, Ullang, yang dikonfirmasi via telepon selulernya.

Ullang pun mengungkapkan, selain harga BBM yang mahal, harga-harga kebutuhan masyarakat di Kecamatan Seko juga mahal. Bisa mencapai dua kali lipat dari harga normal.

"Harga kebutuhan pokok dan bahan-bahan bangunan di Seko dua kali lipat dari harga normal karena jarak tempuhnya yang sulit. Jika bukan lewat darat diangkut pakai ojek, bahan-bahan kebutuhan masyarakat di sana diangkut lewat pesawat," ucapnya.

Baca juga: Cerita Bakal Cagub Jateng Pernah Ditahan karena Melawan Kenaikan Harga BBM

Ullang mengungkapkan, akses dari desa-desa ke Kecamatan Seko sangatlah jauh dan medannya sangat sulit dilalui. Namun, ada akses lainnya yang baru dibuka ke Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dan Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

"Kalau warga desa-desa Kecamatan Seko mau ke ibu kota kecamatan, jaraknya 148 kilometer. Tetapi, ada akses lain bisa ditempuh, yakni ke Mamuju, Sulawesi Barat, sejauh 32 kilometer dan ada akses baru dibuka di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Kalau ke Mamuju, jalannya pun agak bagus dilalui dan bukan kubangan lumpur," ucapnya. 

Kompas TV Antrean panjang terjadi di sejumlah SPBU di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, setelah kenaikan harga BBM jenis Pertalite.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com