Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lansia dengan Anak "Down Syndrome" Dapat Bantuan Kambing dari Komunitas Pesepeda

Kompas.com - 01/04/2018, 19:25 WIB
Dani Julius Zebua,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Simpati warga terus mengalir pada pasangan suami istri lanjut usia asal Dusun Anjir, Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kulon Progo ini.

Hernowo (60 tahun) dan Kamilah (61) lansia yang sehari-hari mengantar anak semata wayang mereka, Wahyu Heri Setiyawan (13) yang menyandang tunagrahita (down syndrom), ke Sekolah Luar Biasa Negeri 1 di Panjatan.

Salah satunya dari Cruzer, sebuah grup sepeda gunung (MTB) di Condong Catur, Sleman, Yogyakarta. Cruzer memberikan seekor kambing betina yang sudah subur bagi Hernowo dan Kamilah.

"Ini kambing yang baru 1 kali beranak. Kami pilih yang anaknya sudah lepas susu dan kami bawa ke sini," kata Bondan Budi Legowo, warga Wates yang juga menjadi anggota Cruzer, Minggu (1/4/2018).

MTB Cruzer merupakan grup pecinta ngontel dengan sepeda gunung. Mereka sering melakoni aksi ngontel bareng-bareng setidaknya 1 kali dalam 1 minggu, sampai sejauh 40-50 kilometer.

Anggota grup ini ada yang merupakan pegawai pajak, asurasi, pengusaha bahkan warga biasa. Bondan menceritakan, grup media sosial mereka aktif membicarakan topik sepeda dan rencana ngontel yang rutin dilakukan.

Kali ini mereka membicarakan Hernowo yang ngontel puluhan kilometer untuk mengantar Wahyu, anaknya yang menderita tunagrahita, ke SLB. Mereka bersimpati pada Hernowo sehingga memutuskan memberi sumbangan pada keluarga ini.

"Lewat grup itu mereka memutuskan membelikan kambing untuk Hernowo," kata Bondan. "Saya diminta survey alamat, ketemu, saya beli kambing, dan sekarang membawakannya ke sini," kata dia.

Hernowo dan Kamilah, pasangan lansia yang menggugah simpati bayak orang di negeri ini. Hernowo, pria setengah tuli yang kerjanya menjual kayu bakar dan mencari rumput untuk kambing peliharaannya.

Kamilah hanya ibu rumah tangga yang rajin mengurus rumah. Keduanya teguh menyekolahkan Wahyu yang cacat mental agar memiliki masa depan lebih baik meski terbelakang.

Keduanya membangkitkan simpati banyak orang sejak muncul di berbagai media televisi dan online. Rumah mereka yang biasanya sepi dan terkucil di bawah tebing di Anjir, mendadak ramai orang datang untuk memberi dukungan hingga sumbangan.

"Kemarin saja bisa 1-5 orang datang dalam sehari. Banyak kasih sumbangan dan tali asih," kata Karsih Winarti, sepupu sekaligus tetangga terdekat dari Hernowo.

Yusna Widodo, suami Karsih, mengungkapkan, sebenarnya simpati warga cukup banyak selama ini bagi keluarga Hernowo. Wahyu sering diajak belajar dengan kelompok ibu-ibu mengaji, anak-anak di kampung mau berteman dengan Wahyu, bahkan Wahyu yang kadang sulit mengingat jalan pulang pun banyak yang ikut mencari.

"Saya sampai mencarinya sampai daerah Temon. Dia kalau jauh lupa jalan pulang," kata Yuswa. Kini, banyak sekali orang entah dari mana datang memberi dukungan hingga sumbangan.

Sementara itu, bagi pembaca yang ingin berbagi kebahagiaan dengan keluarga ini, bisa menyalurkannya melalui Kitabisa.com dengan mengeklik di tautan ini.

Hingga Minggu malam (1/4/2018) pukul 19.23, dana yang telah berhasil dihimpun untuk disalurkan kepada keluarga ini mencapai Rp 183,88 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com