Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Diminta Transparan Tangani Kasus Kekerasan terhadap Jurnalis di Ambon

Kompas.com - 01/04/2018, 13:25 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Farid Assifa

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Ambon dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pengda Maluku meminta, kasus kekerasan berupa intimidasi serta pemukulan terhadap dua jurnalis di Kota Ambon yang kini tengah ditangani Polda Maluku, dapat berlangsung transparan dan independen.

Sekretaris AJI Ambon, Nurdin Tubaka mengatakan, polisi harus dapat menangani kasus tersebut secara transparan karena melibatkan salah satu calon gubernur Maluku dan sejumlah pejabat daerah. Sebab, peristiwa tersebut merupakan preseden buruk bagi kebebasan pers di Maluku.

“AJI Kota Ambon meminta Polda Maluku agar proses hukum atas insiden kekerasan di Warung Kopi Lela tiga hari lalu dapat ditangani secara serius dan transparan. Ini demi menjaga kredibilitas aparat penegak hukum di mata publik, sekaligus melindungi marwah hukum sebagai panglima tertinggi di negara ini,” kata Tubaka, Minggu (1/4/2018).

Dia menyebut, aksi intimidasi yang dilakukan calon gubernur Said Assagaff dan sejumlah tim suksesnya merupakan sikap arogan dan tindakan premanisme yang telah melanggar Kebebasan Pers sebagaimanan ketentuan Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999.

“Untuk itu, sekali lagi kami meminta pihak kepolisian harus benar-benar serius untuk menegakkan supremasi hukum atas tindakan pembungkaman terhadap kerja-kerja jurnalis,” tegasnya.

Baca juga : Said Assagaff Sebut Penganiayaan terhadap Wartawan By Accident

Sementara itu, Ketua Divisi Advokasi dan Humas IJTI Pengda Maluku, Muhammad Jaya Barends menyatakan, pihak kepolisian agar dapat menunjukkan komitmennya dalam penanganan kasus tersebut.

Menurutnya, dalam melaksanakan profesinya, wartawan mendapat perlindungan hukum yang secara eksplisit diatur dalam Pasal 8 Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Kebebasan Pers.

“Insiden intimidasi disertai kekerasan yang dilakukan calon kepala daerah Maluku bersama tim suksesnya itu juga melanggar Pasal 18 ayat 1,” ujarnya.

Jaya menambahkan, tindakan kekerasan terhadap Ketua AJI Ambon Abdul Karim Angkotasan dan wartawan Rakyat Maluku, Sam Hatuina, telah mencedarai semangat kebebasan pers dan membunuh konsolidasi demokrasi.

Di tempat terpisah, Juru Bicara Serikat Kerja Lawan Intimidasi (SK LELA), Bachtiar Heluth juga menegaskan, tindakan kekerasan berupa apapun yang dilakukan terhadap jurnalis harus ditindak sesuai hukum yang berlaku.

“Ini permasalahan khusus dan lebih spesifik, sehingga kasus kekerasan juga harus dibijaki dengan UU Nomor 40 Tahun 2019 tentang Pers. Kami sangat mengapresiasi pihak kepolisian yang serius menangani kasus tindak kekerasan jurnalis ini,” ujarnya.

Baca juga : Sejumlah Wartawan di Ambon Mengaku Diintimidasi Cagub Petahana Maluku

Dia menegaskan bahwa kasus yang telah dilaporkan ke polisi itu tidak ada sangkut pautnya dengan kepentingan politik Pilkada Maluku. Sebab kasus yang terjadi itu murni merupakan upaya membumkam kebebasan pers di Maluku.

“Kami tegaskan bahwa kasus ini murni kekerasan terhadap jurnalis. Kami tidak ingin ada spekulasi liar. Prinsipnya, perjuangan ini jauh dari kepentingan politik pihak manapun,” tegas Bachtiar.

Para korban saat ini telah menyerahkan kasus tersebut ke kuasa hukumnya. Selain itu, ada lima pengacara yang telah disiapkan AJI Indonesia dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers, untuk menangani perkara tersebut.

Kompas TV Seusai membunyikan tombol sirine, Presiden Jokowi kemudian menandatangani peresmian beroperasinya Klinik Apung Said Tuhuleley. Peresmian dilakukan Presiden seusai membuka Sidang Tanwir Muhammadiyah di Gedung Islamic Centre Ambon. Klinik Apung Said Tuhuleley merupakan fasilitas kesehatan yang dibangun dengan basis kapal. Klinik apung ini diharapkan akan memenuhi kebutuhan layanan kesehatan masyarakat yang ada di pulau-pulau di wilayah Maluku. Saat peresmian, Presiden Jokowi didampingi Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan Gubernur Maluku Said Assagaff.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com