PROBOLINGGO, KOMPAS.com – Satua Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Probolinggo menjaring enam PSK di warung remang-remang di Kecamatan Kraksaan. Satu di antaranya mengaku jadi PSK karena butuh kepuasan batin setelah lama menjanda.
Dalam sehari, SF (29), PSK asal Pasuruan, melayani tiga hingga lima pria hidung belang. Selain batin terpuaskan, dia juga dapat uang.
“Saya dapat Rp 100.000 dari satu tamu. Tiap hari saya biasanya melayani tiga sampai lima pria. Satu tamu saya minta Rp 100.000. Soal uang gak masalah, kebutuhan batin saya yang penting terpenuhi,” katanya, Jumat (30/3/2018).
Tak seperti wanita kebanyakan yang menjadi PSK akibat faktor ekonomi, SF memutuskan terjun ke dunia prostitusi karena ingin mencari kepuasan batin. Sebab ia telah lama bercerai dengan suaminya, sehingga tak tersentuh laki-laki semenjak menjadi janda.
“Saya sudah lama cerai dengan suami. Padahal dikaruniai dua anak. Rumah tangga saya hancur,” jelasnya.
Baca juga : Bongkar Sindikat Perdagangan Gadis Garut, Dua Polwan Menyamar Jadi PSK di Bali
Menurut SF, tak semua wanita yang menjadi PSK bermotif ekonomi. Selain faktor kebutuhan biologis, sebagian juga karena frustasi rumah tangga berantakan.
“Saya buktinya. Perekonomian keluarga sudah terpenuhi, tapi nafkah batin tak kalah penting,” jelasnya.
Baca juga : Usai Melepas Syahwat, Pelanggan Tikam PSK di Eks Lokalisasi Tondo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.