Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harimau Bonita Berangsur Kembali ke Suaka Marga Kerumutan

Kompas.com - 29/03/2018, 06:41 WIB
Citra Indriani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono, mengatakan saat ini harimau sumatera, Bonita, sudah berangsur balik ke Suaka Marga (SM) Kerumutan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau.

"Bonita sudah jauh pergi meninggalkan perkampungan Dusun Danau dan Blok Eboni, Desa Tanjung Simpang," ujar Suharyono, Rabu (28/3/2018).

Dia menyebutkan, Bonita terakhir kali ditemukan oleh warga di pinggir sungai gaung, yang berada di dekat SM Kerumutan pada hari Minggu (25/3/2018) lalu.

Lokasi hutan itu berjarak sekitar dua jam perjalanan dari Kampung Danau, tempat yang biasa dilewati oleh Bonita.

"Ada 7 orang warga sedang berada di hutan yang bertemu dengan Bonita. Namun warga sudah dievakuasi oleh tim di lapangan," kata Suharyono.

Untuk saat ini, lanjut dia, masyarakat dilarang beraktivitas dan masuk ke kawasan hutan khususnya di SM Kerumutan, karena akan berisiko. Apalagi, Bonita saat ini diduga sedang menuju Karumutan.

Baca juga : Hampir Tiga Bulan Bertugas, Tim Penyelamat Harimau Bonita Dipindahkan

Suharyono mengatakan, selama sepekan ini Bonita belum ditemukan muncul di perlintasan yang biasa dilalui.

Padahal, kata dia, sebelumnya tim kerap bertemu dengan Bonita di beberapa blok di perkebunan kelapa sawit PT THIP.

"Sekarang Bonita tidak terlihat lagi melintas di lokasi favoritnya yakni di Dusun Sinar Danau dan Blok Eboni. Tapaknya saja tidak ada ditemukan. Umpan (hewan) yang dipasang masih utuh," tutur Suharyono.

Meski demikian, tim gabungan masih di lokasi melakukan pemantauan di wilayah selatan, untuk membatasi ruang gerak Bonita agar tidak masuk ke Kampung Danau.

"Target kita tetap berupaya mengevakuasi dan observasi terhadap Bonita. Tidak habis begitu saja masalah individu Bonita ini," terang Suharyono.

Baca juga : Masih Misteri, Penyebab Perubahan Tingkah Laku Harimau Bonita usai Terkam Jumiati

Diberitakan sebelumnya, dua orang warga, Jumiati dan Yusri Effendi diterkam harimau sumatera di Blok Eboni, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Inhil.

Kejadian pertama, harimau Bonita menerkam Jumiati pada 3 Januari 2018 lalu. Sekitar sebulan setelah itu, Bonita menerkam Yusri di Dusun Sinar Danau pada Sabtu (10/3/2018).

Bonita berubah tingkah laku karena sering menampakkan dirinya kepada warga. Padahal, harimau pada umumnya takut berjumpa dengan manusia.

Kompas TV Petugas gabungan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau, masih mencari harimau Sumatera yang diberi nama Bonita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com