Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir Tiga Bulan Bertugas, Tim Penyelamat Harimau Bonita Dipindahkan

Kompas.com - 28/03/2018, 22:10 WIB
Citra Indriani,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Personel tim penyelamat harimau sumatera bernama Bonita dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, dipindahkan untuk mendapatkan penyegaran serta pemulihan stamina.

Sebab, sebagian personel sudah hampir tiga bulan berada di posko siaga di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Indragiri Hilir (Inhil), Riau.

"Sudah kami rolling. Kami menambah tujuh orang personel, sedangkan lima orang pulang," ujar Kepala BBKSDA Riau, Suharyono, kepada Kompas.com, Rabu (28/3/2018).

Dia mengatakan, personel BBKSDA yang ada di lapangan akan digilir sekali dalam seminggu.

Hal itu wajar dilakukan karena petugas di lapangan sudah cukup kelelahan mencari dan menangkap Bonita. Sementara Bonita masih belum ditemukan.

"Memang tim sudah capek. Sudah tiga bulan di lokasi berupaya untuk mengevakuasi Bonita dan sekaligus mengawasi warga," terang Suharyono.

Baca juga: Masih Misteri, Penyebab Perubahan Tingkah Laku Harimau Bonita usai Terkam Jumiati

Dia mengaku belum berani memutuskan kapan tim berada di lokasi. Saat ini, BBKSDA Riau dibantu oleh kepolisian, TNI, WWF, dan warga setempat.

Setiap perkembangan di lapangan diusahakan untuk laporannya sampai ke Ditjen KSDAE.

"Kami sudah melakukan segala upaya. Datangkan pawang, pasang box trap, dan sebagainya, tapi tim belum berhasil," ungkap Suharyono.

Tim tetap akan melakukan evakuasi dan observasi terhadap Bonita. Hal itu dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh harimau Bonita.

Diberitakan sebelumnya, pencarian harimau Bonita sudah berlangsung lebih kurang tiga bulan.

Hewan buas yang dijuluki "Datuk" itu sebelumnya telah menewaskan dua orang warga, yaitu Jumiati dan Yusri Effendi, di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Inhil, Riau.

Sejak kejadian itu, Bonita kerap muncul di permukiman warga. Namun, hampir sepekan lalu, Bonita hilang tanpa jejak. Diduga, Bonita perlahan kembali ke habitatnya.

Baca juga: Produktivitas Kerja Karyawan PT THIP Menurut akibat Harimau Bonita

Kompas TV Petugas gabungan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau, masih mencari harimau Sumatera yang diberi nama Bonita.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com