SURABAYA, KOMPAS.com - Ekonom senior Rizal Ramli, mengaku akan maju sebagai calon presiden di Pilpres 2019. Namun sampai hari ini dia belum memiliki kendaraan partai politik. Dia yakin, akan mendapatkan dukungan partai pada last minutes.
Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman itu mengaku tidak resah jika sampai saat ini belum memiliki kendaraan partai.
"Pimpinan-pimpinan partai kan banyak teman saya," katanya ditemui seusai Rakor Himpunan Masyarakat Petambak Garam Jawa Timur di Surabaya, Rabu (28/3/2018).
Menurutnya, di Indonesia keputusan politik serba selalu ada di akhir atau last minutes. Dia mencontohkan, saat Jokowi maju di Pilkada DKI, partai pengusungnya menyatakan dukungan 2 jam sebelum pendaftaran ditutup.
(Baca juga : Rizal Ramli Kritik PKS yang Dianggap Dukung Sistem Ekonomi Neoliberal )
Namun menurutnya, esensi keputusannya untuk maju di Pilpres bukan soal dukungan partai. Namun karena keinginan rakyat Indonesia yang banyak berharap perubahan. "Saya berkeliling ke berbagai daerah, saya dengar masyarakat banyak menginginkan perubahan," ujarnya.
Kata Rizal Ramli, Indonesia adalah negara demokrasi yang menghimpun aspirasi warganya dalam berpolitik. "Lain kalau oligarki yang mendengarkan aspirasi politik partai," jelasnya.
Dia juga menegaskan jika dirinya mencalonkan diri sebagai calon presiden di Pilpres 2019. "Baru di Indonesia ada tokoh yang mencalonkan diri sebagai cawapres. Di Amerika Serikat meski calonnya banyak, semuanya mencalonkan sebagai calon presiden," ujarnya.