Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sukmawati Soekarnoputri: Perhatian Pemerintah terhadap Seni Musik Masih Minim

Kompas.com - 26/03/2018, 20:35 WIB
Andi Hartik,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Diah Mutiara Sukmawati Soekarnoputri mengatakan, kepedulian pemerintah terhadap seni musik masih minim. Hal itu yang menyebabkan belum adanya museum musik yang menghimpun semua jenis musik yang ada di Indonesia.

"Kurang ada kepedulian dari SDM-nya. Dari petingginya, gubernur, wali kota. Harus ada dari pemerintah daerah yang betul-betul perhatiannya baik pada seni," kata Sukmawati saat mengunjungi Museum Musik Indonesia (MMI) di Kota Malang, Senin (26/3/2018).

Menurut dia, MMI belum mencerminkan sebuah museum. Bagi Sukmawati, museum harus memiliki koleksi lengkap dan menggambarkan semua yang ada pada masa lalu, termasuk gamelan yang merupakan alat musik tradisional.

Putri Presiden pertama RI itu lantas membandingkannya dengan museum film yang ada di Shanghai, China. Menurut dia, museum itu sangat luas dan memiliki koleksi lengkap tentang dunia perfilman di negara tersebut.

Baca juga: Asyiknya Belajar Sejarah di Museum Musik Pertama di Indonesia

"Itu mengagumkan sekali. Begitu masuk, penataannya apik dan sudah siap dengan kunjungan gaet. Kalau ini (MMI) masih sekadar gedung penyimpanan arsip, koleksi, apa pun tentang musik," ujarnya.

Kendati demikian, Sukmawati mengapresiasi berdirinya MMI karena telah memulai untuk menghadirkan koleksi musik di Indonesia. Saat ini, MMI merupakan satu-satunya museum musik yang ada di Indonesia.

Selain itu, Sukmawati juga menyoroti minimnya kepedulian generasi muda terhadap seni dan budaya Tanah Air.

Bahkan, menurut dia, generasi muda Indonesia malah banyak yang bangga dengan budaya asing.

"Masyarakatnya juga suka melupakan seni dan budaya sendiri. Lebih bangga pada seni budaya asing. Padahal, kalau ngerti Indonesia itu luar biasa kreasinya," ucapnya.

Baca juga: Museum Musik Pertama di Indonesia Ada di Malang

Kompas TV 9 Maret diperingati sebagai hari musik nasional, yang diambil dari hari lahir pencipta lagu kebangsaan "Indonesia Raya" WR Soepratman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com