Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Sebut Ibu Penganiaya Bayi Calista Tertutup

Kompas.com - 26/03/2018, 11:52 WIB
Farida Farhan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com — Saudara kembar Sinta, Candra Hidayat (27), menyebut adiknya yang kini ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan bayi Calista sebagai orang yang tertutup.

Candra yang saat itu tengah menunggu Calista sebelum bayi tersebut meninggal di ruang PICU RSUD Karawang mengatakan, Sinta tidak terlalu pendiam. Hanya saja, tidak pernah bercerita apa pun ketika ada masalah.

"Dia (Sinta) tidak bercerita apa pun, ia memendam sendiri. Jadi, ketika ada masalah, keluarganya tidak tahu," tandasnya kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Menurut Candra, pada Januari 2018, melalui SMS Sinta pamit akan pergi ke rumah neneknya. Namun, hingga dua bulan kemudian tidak ada kabar.

"Kami sudah berupaya mencarinya, tetapi tidak bertemu," ujarnya.

(Baca juga: Calista, Bayi Korban Penganiayaan Ibunya, Meninggal Dunia)

Ia bahkan mengaku kaget saat ada dua laki-laki, salah satunya Dirja, datang ke rumahnya di Jatirasa Barat RT 004 RW 001 memberi kabar jika Sinta dan Calista berada di RSUD Karawang.

"Laki-laki itu ngasih tahu bahwa Calista sedang kritis di rumah sakit," katanya.

Meski demikian, keluarganya tengah berembuk mengenai persoalan yang menimpa Sinta.

"Kami sedang berembuk bagaimana baiknya," ucapnya.

Candra juga mengaku kehilangan kelucuan dan keriangan Calista. Terlebih, Calista kini telah tiada. Sebab, setelah Sinta ditetapkan sebagai tersangka, Candra-lah yang menunggui Calista di PICU RSUD Karawang hingga bayi ini tutup usia.

Ketua RT 004 RW 001 Kampung Jatirasa Barat, Kelurahan Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat, Karawang Barat, Andi mengaku belum pernah melihat Sinta memukul Calista. Namun, menurut pengakuan Sinta, dirinya kerap melampiaskan kemarahannya kepada Calista.

"Belum pernah melihat memukul, barangkali keluarganya yang dekat melihat," ungkapnya, Minggu (25/3/2018).

(Baca juga: Bayi Calista Meninggal Dunia, Keluarga Kehilangan Kelucuannya dan Penyesalan Sang Ibu)

Andi mengatakan, Calista juga biasa diajak bermain meski tidak jauh dari rumahnya. "Paling ke warung atau ke rumah mamang (paman)-nya," tambahnya.

Sinta, sambung Andi, sudah dua kali menikah. Kedua penikahan tersebut kandas. "Pertama menikah dengan orang Rawamerta punya anak satu. Kedua dengan orang sini, tetapi kemudian diceraikan karena dituding hamil duluan," kata Andi.

Sementara pria yang disebut pacar Sinta, Dirja, menyebut, Sinta tak menceritakan apa pun tentang masa lalunya. Bahkan, awalnya Sinta menyembunyikan alamat rumahnya.

"Enggak cerita apa-apa. Awalnya ditanya alamat rumahnya juga enggak mau ngasih tahu. Cuma bilang takut pulang ke rumahnya," ujarnya.

Dirja mengungkapkan, Sinta bersama Calista tinggal di rumahnya sejak Februari 2018. Pertemuan pertamanya dengan Sinta di Terminal Tanjungpura, Karawang. 

Kompas TV Calista, bayi perempuan yang masih berusia 15 bulan, meninggal setelah dianiaya ibu kandungnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com