Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Umat Tridharma Indonesia Ikuti Ritual dan Budaya Ruwat Bumi

Kompas.com - 25/03/2018, 20:49 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com – Ribuan umat Tridharma, yang terdiri dari Konghucu, Buddha, dan Tao, mengikuti "Ritual dan Budaya Ruwat Bumi Magelang" di Kelenteng TTID Liong Hok Bio, Kota Magelang, Jawa Tengah, Minggu (25/3/2018). Mereka datang dari 57 Kota/Kabupaten di seluruh Indonesia.

Kegiatan itu merupakan puncak perayaan hari kelahiran Nabi Lao Ze, nabi kepercayaan umat Tridharma, sekaligus tanda suka cita umat karena telah menempati kelenteng baru setelah ditempa musibah kebakaran 2014 silam.

Ritual diawali dengan doa bersama yang digelar sejak Kamis (22/3/2018) lalu. Puncaknya adalah kirab budaya (Jut Bio) yang diikuti oleh seluruh perwakilan kelenteng dari 57 Kota/Kabupaten di Indonesia dan 9 kelompok seni tradisional lokal Magelang.

Mereka berkeliling Kota Magelang, mulai dari halaman Kelenteng TTID Liong Hok Bio, menuju kawasan alun-alun, Masjid Agung, Gereja St Ignatius, Jalan A. Yani, Jalan Pemuda, Jalan Tentara Pelajar dan kembali ke kelenteng.

Baca juga: Kelenteng di Kendal Ini Tidak Gelar Acara Perayaan Imlek, Begini Alasannya

Masing-masing perwakilan kelenteng membawa tandu dewa/dewi, tidak lupa barongsai, liong dan rancak musik khas yang menambah kemeriahan kirab. Sementara ribuan warga dari pelosok kota menyambut kirab tersebut.

Kirab tersebut mendapat sambutan luar biasa karena baru kali kedua diadakan di Kota Magelang. Kegiatan serupa rutin digelar setiap tahun di lokasi atau daerah yang berbeda.

Pembina TITD Liong Hok Bio Kota Magelang, David Herman Jaya, mengatakan pelaksanaan kirab ini memang penuh dengan arti dan makna. Selain memperingati hari kelahiran Nabi Lao Ze, juga sekaligus meresmikan bangunan baru Kelenteng TTID Liong Hok Bio yang berusia 154 tahun itu.

"Tahun ini ada peserta dari luar negeri, antara Italia, Vietnam, Singapura, Malaysia, dan China," sebut David disela-sela acara.

David menlanjutkan kirab budaya dan ruwat bumi ini memiliki satu tujuan, yakni sejahtera untuk semua manusia. Kirab ini juga menunjukkan keharmonisan yang sangat kental, mengingat berbagai macam etnis, budaya, agama, dan bahasa ada semua di kesempatan ini.

“Rezeki bukan hanya milik umat tridharma, tapi juga semua orang,” ujarnya

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Nur Syam, mengungkapkan rupakan pesta budaya, karena berbagai suku hadir untuk bersama-sama ikut kirab.

“Kami harap hal ini tetap dipertahankan, bahkan bisa dikembangkan menjadi wisata,” ungkapnya.

Desi, warga Potrobangsan, Kota Magelang, mengaku antusias menyaksikan kirab budaya ini mengingat tidak setiap tahun diadakan. Menurutnya kegiatan tersebut menjadi kesempatan untuk mengenal ragam budaya termasuk budaya umat Tridharma.

"Saya jadi tahu ternyata umat Tridharma memiliki budaya yang cantik, saya sendiri muslim tapi engga salah juga untuk mengenal mereka," ucap Desi yang datang mengajak anak-anaknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com