Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Kelewatan, Masa Panen Durian Brongkol Tinggal Satu Bulan Lagi

Kompas.com - 24/03/2018, 15:36 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

AMBARAWA, KOMPAS.com - Masa panen durian Brongkol, salah satu durian terlezat dari Jawa Tengah tinggal satu bulan lagi.

Kepala Dusun Tabag Gunung, Desa Brongkol, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Sumardi mengatakan, setelah pada tahun lalu durian Brongkol mengalami gagal panen, tahun ini durian Brongkol bisa berbuah.

Panen raya durian sudah dimulai pada Februari lalu, namun hingga akhir April, buah ini masih bisa dijumpai.

"Puncaknya kan Februari kemarin, menurun, menurun, menurun sampai April perkiraan kami," kata Sumardi, Jumat (23/3/2018) sore.

Desa Brongkol, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang sebagaimana diketahui adalah hutan durian. Sebab tanaman ini tumbuh subur dilahan seluas 200 hektar dengan jumlah pohonnya mencapai 30 ribu hektar.

Ada berbagai jenis durian Brongkol yang menjadi favorit bagi penikmat durian. Selain rasanya yang paling nendang, durian-durian ini biasanya sudah memenangi bebarapa kali ajang lomba durian. Durian Brongkol yang ikut lomba, biasanya juga diberi nama-nama unik agar lebih marketable.

"Yang favorit di sini, Vera, Jambon, Soimah dan yang kemarin menang di Solo itu durian Inul," ujarnya.

Keistimewaan durian Brongkol ini adalah rasanya manis, pahit maupun perpaduan pahit dan manis. Kemudian, warnanya ada yang putih dan kuning.

Jika musim durian seperti ini, desa Brongkol mendadak ramai. Apalagi jika bukan mencari durian. Sepanjang jalan desa, banyak ditemui kios-kios yang menjajakan durian. Paling ramai di dekat Pasar Brongkol, karena para pedagang dan tengkulak berkumpul disini. Maklum, durian Brongkol ini juga di jual hingga ke kota-kota besar di Jawa Timur, Jawa Barat hingga Jakarta.

Namun jika ingin menikmati durian langsung ke pemilik pohon atau petani, bisa datang ke kampung durian Dusun Tabag Gunung. Lokasinya masuk sekitar satu kilometer dari pasar Brongkol.

Saat masuk ke dusun ini, pengunjung akan melewati lebatnya hutan durian. Tinggi pohon durian di dusun ini rata-rata diatas 15 meter. di Kampung Durian, pengunjung akan menikmati durian di rumah-rumah warga.

"Kalau di sini kita lebih banyak pilihan, lebih santai. Kita akan mendapatkan jaminan durian enak, karena ada ahlinya yang memilihkan," kata Himawan (45), warga Ungaran, saat ditemui di Kampung Durian.

Salah satu ahli durian di dusun Tabag Gunung ini adalah Kutris Santoso (50). Tiap-tiap musim durian, ia kerap membantu Sumardi memilihkan dan membukakan buah durian. Tangan dingin Sutrisno dengan cekatan bisa memilih buah durian yang telah masak dan siap di santap.

"Saya pilihkan yang isinya kuning, rasanya yang manis ada pahit-pahitnya sedikit pak," kata Joko Suwarno, warga Ungaran.

Lalu dengan cara menepuk-nepuk bagian kulitnya dengan pisau, Sutrino memilah-milah buah durian yang dimaksud.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com