Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Pilu Bayi Calista, 2 Bulan Dianiaya Ibu Kandung hingga Babak Belur

Kompas.com - 24/03/2018, 08:59 WIB
Farida Farhan,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Sudah sekitar dua pekan berlalu. Sejak dirawat di ruang PICU RSUD Karawang pada 10 Maret 2018, kondisi bayi Calista belum juga mengalami kemajuan. Dia masih mengandalkan alat bantu pernapasan.

Bayi berusia 15 bulan itu mengalami luka di sekujur tubuhnya.

Berdasarkan hasil visum dan keterangan saksi-saksi, polisi menetapkan Sinta (27), ibu kandung Calista, sebagai tersangka penganiayaan.

"Hasil visum menunjukkan luka kekerasan fisik secara berkepanjangan. Tersangka (Sinta) juga mengakui perbuatannya," ujar Kapolres Karawang AKBP Hendy Febrianto Kurniawan, Kamis (22/3/2018).

(Baca juga: Wanita di Bali Hebohkan Warga, Tiba-tiba Lari Padahal Disebut Sudah Meninggal)

Hendy menyebutkan, kekerasan fisik yang dialami Calista berlangsung sejak dua bulan terakhir.

Dalam masa itu, Sinta dan Calista tinggal di rumah Darja, pacar Sinta, di Kampung Iplik, Desa Mekarjati, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, sejak Februari 2018.

Tekanan ekonomi

Dari penyelidikan polisi, tekanan ekonomi menjadi motif Sinta melakukan kekerasan terhadap Calista sebagai pelampiasan kekesalan.

Sinta mengaku sebagai orangtua tunggal bagi Calista. Saat ditanya soal keberadaan ayah kandung Calista, Sinta tak menjawab dan hanya terisak.

(Baca juga: Ibu Kandung Jadi Tersangka Penganiaya Bayi Calista)

Hendy mengatakan, Sinta juga menyebut pacarnya, D, juga menganiaya Calista. Kepada polisi, Sinta sempat mengaku melihat pacarnya menggigit Calista pada bagian dada.

"Saya lihat ininya (dada) pukul 04.00 subuh digigit sama dia. Saking kencangnya digigit gitu, enggak berdarah cuma ada tapaknya (bekasnya) doang," ujar Sinta.

Menurut Sinta, sang pacar khawatir tangis Calista akan membuat berisik orangtuanya yang saat itu tengah tidur.

"Ya, namanya juga anak kecil suka nangis, tetapi dia enggak mau anak kecil berisik," tambahnya.

(Baca juga: Viral, Pengemudi Ojek "Online" Dipaksa Nikahi Penumpang Wanita)

Bahkan, kata dia, kepala Calista pernah dijitak, punggung dipukul, dan tangannya seperti disulut rokok. Tiap kali ia membereskan rumah, Calista menangis histeris saat digendong sang pacar.

"(Calista) sudah dua kali kejang-kejang. Ini yang terakhir kejang," kata Sinta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com