Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknologi Baru demi Panen Durian Melimpah di Lereng Merbabu

Kompas.com - 24/03/2018, 08:08 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menerapkan teknologi Pupuk Organik Hayati (POH) untuk tanaman durian di Desa Surodadi, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang.

Teknologi yang baru diterapkan di daerah ini diharapkan mampu meningkatkan produksi buah dan meningkatkan kesejahteraan petani di lereng gunung Merbabu itu.

Kepala Balai Penelitian Teknologi Alam LIPI, Hardi Julendra, menjelaskan, Candimulyo merupakan kawasan penghasil durian terbesar di Kabupaten Magelang. Namun, sejauh ini, para petani masih belum optimal memanfaatkan teknologi pertanian.

"Kami melakukan diseminasi atau sosialisasi seluruh riset LIPI kepada masyarakat. Untuk POH cair ini merupakan salah satu penerapan hasil riset kami yang siap dibagikan. Diharapkan dapat mendongkrak produksi durian," ungkap Hardi di sela kegiatan, Jumat (23/3/2018).

Hardi mengemukakan POH cair terbuat dari bahan-bahan organik seperti tauge, sayuran, dan sebagainya. Bahan-bahan ini mudah didapat, aman baik untuk tanaman maupun lingkungan.

Pihaknya membantu sebanyak 130 liter POH kepada para petani durian di desa ini. Para petani juga diberi alat untuk membuat POH, termasuk pendampingan dan pelatihan agar dapat memproduksinya secara mandiri.

"Kami berikan bantuan alat pembuatan POH, kami beri pelatihan sehingga ke depan mereka bisa memproduksinya sendiri, untuk dipergunakan sendiri, atau bisa juga dijual untuk menambah penghasilan," imbuhnya.

Di samping itu, LIPI juga menyumbang lebih dari 1.000 bibit tanaman durian montong dan duku yang diujicobakan untuk ditanam di daerah tersebut. Bantuan ini telah disesuaikan dengan karakteristik tanah dan kondisi daerah tersebut.

"Sebelum melakukan penanaman, tentunya kami sudah melakukan kajian terlebih dahulu, karakteristik tanah dan kondisi di daerah Desa Surodadi ini, kami rasa tanaman durian montong ini dapat tumbuh dengan baik, berdampingan dengan durian lokal," ujarnya.

Menurut dia, diseminasi hasil penelitian dari LIPI ini telah lama dilaksanakan sejak tiga tahun yang lalu, tak hanya di Kabupaten Magelang tetapi juga di 50 kabupaten dan kota yang ada di Indonesia.

Hardi pun berharap, penerapan teknologi dari hasil penelitian LIPI ini dapat membawa manfaat bagi masyarakat, terutama kaitannya dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Kepala Desa Surodadi, Muhajir, mengungkapkan bantuan LIPI merupakan hal baru yang belum pernah diterima oleh para petani di wilayahnya. Durian memang potensi unggulan yang selama ini menjadi sumber penghidupan sebagian masyarakat.

Pihaknya meminta kepada LIPI untuk memberikan arahan supaya petani menjadi petani yang melek teknologi.

"Kami berterima kasih atas bantuan ini, tentunya kami berharap arahan LIPI dapat merubah kondisi petani menjadi lebih maju dan sejahtera," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com