Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituding Curi Babi, Fransiskus Bacok Gregorius hingga Tewas

Kompas.com - 23/03/2018, 13:18 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BETUN, KOMPAS.com - Fransiskus Moruk (54), warga Dusun Saneon B, Desa Naibone, Kecamatan Sasitamean, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), nekat membacok Gregorius Bria (52) hingga tewas di tempat.

Kasat Reskrim Polres Belu Iptu Jemy Oktovianus Noke mengatakan, kasus pembunuhan tersebut, karena pelaku (Fransiskus) dituding mencuri babi milik korban (Gregorius).

"Pelaku membacok korban, dengan menggunakan sebilah parang hingga tewas di tempat," kata Jemy kepada Kompas.com, Jumat (23/3/2018).

Kejadian itu, lanjut Jemy, bermula ketika korban melapor ke Polsek Sasitamean, kalau babi miliknya dicuri pelaku.

(Baca juga : Pembunuhan Wanita yang Tewas dalam Kondisi Tidak Lengkap Terungkap, Diduga akibat Cinta Segitiga )

Menindaklanjuti laporan itu, dua orang anggota polisi yakni Joao da Costa dan Anjar Zakarias, menggunakan mobil patroli menuju ke rumah kepala Dusun Saneon B.

Saat tiba di rumah kepala dusun, yang bersangkutan tidak berada di rumahnya, sehingga dua anggota polisi kemudian memanggil tersangka untuk mengklarifikasi masalah yang sudah dilaporkan oleh korban.

Namun saat itu, pelaku tidak mau mengklarifikasi masalah tersebut. Pelaku lalu mengamuk dan tidak mau mengklarifikasi masalah tersebut.

Pelaku juga sempat adu mulut dengan dua anggota polisi tersebut. Bahkan pelaku sempat hendak menyerang Anjar Zakarias dengan menggunakan sebilah parang (kelewang), sehingga Anjar pun menghindar.

"Saat Anjar menghindar dari TKP tersebut, anggota polisi lainnya Joao, lalu mencoba untuk menenangkan pelaku, namun pelaku tidak menghiraukan. Saat bersamaan, pelaku melihat korban berjalan menuju ke arah TKP, sehingga pelaku langsung mengejar korban," jelas Jemy.

(Baca juga : Reka Ulang Pembunuhan Ustaz Prawoto, Pelaku Peragakan 8 Adegan Penganiayaan )

Setelah mendekati korban, pelaku lalu membacok menggunakan sebilah parang ke tubuh korban. Namun korban berusaha menghindar, dengan memeluk tubuh pelaku sambil saling dorong hingga korban pun terjatuh.

Saat korban terjatuh, pelaku lalu mengambil sebuah batu dan memukul ke arah kepala korban sebanyak satu kali, sehingga korban pun pingsan.

Pelaku kemudian menindih, membacok, serta menganiaya korban hingga meninggal di tempat. Setelah korban meninggal, pelaku langsung melarikan diri.

"Korban selanjutnya dievakuasi menuju ke RSPP Betun untuk melakukan visum. Polisi juga langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku," tutupnya.

Kompas TV Polresta Mojokerto menggelar rekonstruksi tewasnya Wakil Ketua Dpc Partai Persatuan Pembangunan Jombang di yang ditemukan di kebun tebu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com