Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi: Nanti, Bandara Kertajati Dikelilingi Tol Lingkar Jabar

Kompas.com - 22/03/2018, 23:04 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, Bandara Internasional Kertajati, Majalengka, akan terkoneksi dengan seluruh tol di Jawa Barat.

Bandara itu nantinya akan memiliki kualitas setara dengan Bandara Changi di Singapura, tetapi tetap kental dengan unsur etnik di Jawa Barat.

“Caranya, warga setempat harus terlibat di Bandara Kertajati. Keberadaan bandara itu harus melahirkan kesejahteraan bagi warga sekitar. Mereka bisa menjual makanan atau suvenir khas di sana. Nanti bandara itu dikelilingi akses tol lingkar Jabar,” jelas Dedi kepada wartawan, Kamis (22/3/2018).

Menurut Dedi, tol yang harus terkoneksi dengan bandara tersebut di antaranya Tol Cisumdawu, Tol Bocimi, Tol Cipali dan Tol Lingkar Selatan Jabar mulai dari Sukabumi Selatan ke Pangandaran. Hal itu untuk memudahkan masyarakat mendapatkan akses menuju bandara.

“Misalnya warga Cianjur Selatan, daripada pergi ke bandara di Jakarta memakan waktu 6-8 jam, lebih baik ke Kertajati via tol. Waktu tempuhnya bisa hanya 2 jam saja menuju bandara itu, kalau akses tolnya sudah baik,” kata dia.

Baca juga : Angka Kecelakaan Kerja Bandara Kertajati Diperiksa

Akan tetapi, pembangunan kemudahan akses tersebut, menurut mantan Bupati Purwakarta dua periode itu, bukan tanpa risiko. Wilayah sepanjang akses itu bisa saja dimanfaatkan oleh para penambang ilegal.

“Di Indonesia ini, kalau ada jalan baru, justru alam yang rusak. Karena jalan baru itu mempermudah akses penampang liar, bisa di bibir pantai atau gunung,” tandasnya.

Selain itu, kemudahan akses mengakibatkan industri properti tumbuh dengan pesat. Lingkungan sekitar menjadi ikut rusak karena pembabatan hutan yang akan diubah menjadi wilayah perumahan.

“Kalau ada jalan baru, gunung-gunung pasti ditebang pohonnya, apalagi dijadikan perumahan. Kita bisa berkaca pada banjir bandang di Kota Bandung. Itu karena menjamurnya properti di kawasan Bandung Utara,” katanya.

Baca juga : Akses Non Tol Menuju Bandara Kertajati Selesai Mei 2018

Selain itu, warga setempat nantinya harus diberikan pelatihan bahasa asing sebagai penunjang peningkatan adaptasi dengan wisatawan asing.

“Kita harus siap-siap karena akan banyak wisatawan asing yang akan berkunjung ke Jawa Barat,” pungkasnya.

Kompas TV Pemilihan Gubernur Jawa Barat menjadi gelaran pilkada paling ketat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com