Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Badai, Tiga Tiang Listrik di Semarang Roboh

Kompas.com - 22/03/2018, 20:50 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Hujan disertai angin kencang yang melanda wilayah Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, tepatnya di Jalan KH Zaenal Mahmud, Desa Patemon, Kamis (22/3/2018) siang, mengakibatkan tiga tiang listrik yang terbuat dari beton roboh.

Selain sempat memutus akses jalan desa, robohnya tiang listrik tersebut menyebabkan aliran listrik ke dua desa di Tengaran padam.

"Hingga magrib tadi masih padam, masih dalam proses penanganan PLN," kata Harun Anwar, dari relawan Indonesia, Kamis malam.

Ia mengatakan, beberapa saat sebelum robohnya tiang listrik tersebut memang terjadi hujan deras disertai angin kencang.

Kemudian, sekitar pukul pukul 14.00 WIB, tiang listrik tersebut roboh dalam waktu hampir bersamaan.

Saat ini, petugas dari PLN Salatiga masih berupaya memulihkan aliran listrik di kedua desa terdampak, yakni Desa Patemon dan Desa Butuh.

“Beruntung saat kejadian tidak ada warga yang melintas,” katanya.

Baca juga : Waspadai Hujan Badai dan Angin Kencang di Wilayah Ini...

Sebelumnya, Kepala BPBD Kabupaten Semarang Heru Subroto mengatakan, pihaknya telah menyiagakan empat posko pantau sebagai antisipasi datangnya badai Siklon Tropis Marcus.

Meski bukan wilayah utama terdampak, namun wilayah Kabupaten Semarang bersiap-siap menghadapi siklon yang tumbuh di Samudera Indonesia.

"Keempat posko berikut tim rescue yang disiapkan meliputi Kecamatan Ungaran Barat, Bringin, Banyubiru, dan Kecamatan Getasan. Kami siagakan hingga awal April 2018," kata Heru, Kamis (22/3/2018).

Berdasarkan rilis di laman BMKG, pertumbuhan Siklon Tropis Marcus terjadi pada 21 Maret 2018 mulai pukul 19.00 WIB. Posisi siklon yang dimaksud berada di Samudera Indonesia sebelah selatan Jawa Tengah, sementara arah dan kecepatan geraknya ke barat daya menjauhi wilayah Indonesia.

Baca juga : Nyaris Tenggelam Diterjang Badai, KM Mengkara Diperiksa Tim Investigasi

Berdasar informasi dari BMKG tersebut, lanjutnya, pihaknya telah membuat surat edaran ke camat.

"Selain surat, koordinasi dengan para camat juga dilakukan dengan sambungan radio komunikasi, WhatsApp dan telepon untuk menginformasikan perkembangan aktual," tuntasnya.

Kompas TV Harga ikan di pasar tradisional pun mengalami kenaikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com