Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keterangan Kerap Berubah, Kejiwaan Pemasang Cincin Diperiksa

Kompas.com - 21/03/2018, 05:36 WIB
Agie Permadi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Bandung, AKBP Yoris M menyebutkan, keterangan D (25) pelaku yang memaksa memasang cincin kepada Shelma (21) kerap berubah-ubah.

Kepada penyidik, D mengaku melakukan aksinya untuk keperluan drama. Di waktu lain ia mengaku hal itu dilakukan untuk latihan ketika nanti memiliki kekasih atau istri. 

"Untuk pelaku sampai saat ini kami masih memastikan, hanya memang yang berubah ialah (keterangan) yang pertama untuk sandiwara, kedua dia bilang untuk belajar tunangan. Kita masih lakukan pendalaman lagi," kata Yoris di Mapolrestabes Bandung, Selasa (20/3/2018).

Meski D bisa diajak berkomunikasi, namun keterangannya yang kerap berubah membuat polisi akan memeriksa kejiwaan pelaku.

"Yang ketiga kita akan lakukan pemeriksaan ke psikolog apakah memang ada gangguan atau tidak pada kejiwaan si pelaku ini," katanya.

(Baca juga : Kronologi Pemuda Paksa Pasang Cincin hingga Korban Hampir Diamputasi demi Sebuah Drama )

Hingga kini, kepolisian terus mengembangkan kasus ini. Bahkan D sudah dibawa ke sebuah mall atau pusat perbelanjaan untuk reka ulang kasus pemasangan cincin secara paksa tersebut. 

Selain itu, polisi juga menelusuri tempat pembelian cincin yang dimiliki pelaku, sekaligus mencari apakah ada korban lainnya.

"Ternyata hasil dari sana kita dapatkan penjual cincinnya, dan bahkan ada dua korban lainnya yang bekerja sebagai karyawan salah satu gerai makanan di mall tersebut," ungkap Yoris.

Nantinya, pihaknya akan meminta keterangan terhadap dua korban tersebut, untuk melengkapi berkas kasus tersebut. 

(Baca juga : Pria yang Paksa Pasang Cincin ke Perempuan Tak Dikenal Ditangkap )

Terkait kondisi korban Shelma, Yoris menyebut yang bersangkutan masih belum dapat dimintai keterangan.  "Kondisi psikologisnya masih terganggu, sehingga Shelma belum bisa memberikan keterangan," pungkasnya.

Kompas TV Rekam Jejak Sisa Letusan Gunung Agung pada Tahun 1963
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com