Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Papua Digugat karena Loloskan Calon yang Diduga Punya Ijazah Palsu

Kompas.com - 20/03/2018, 21:05 WIB
Hendra Cipto,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com — Sengketa Pilkada Papua 2018 antara pasangan nomor urut 1 Lukas Enembe-Klemen Tinal sebagai penggugat melawan KPU Papua selaku tergugat digelar di Pegadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN) Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (20/3/2018).

Dalam perkara ini, penggugat yang merupakan pasangan petahana ini menggugat KPU Papua yang meloloskan pasangan nomor urut 2, John Wempi Wetipo-Habel Melkias Suwae. Pesaing petahana ini diduga menggunakan ijazah sarjana palsu (bodong) dari Universitas Cendrawasih (Uncen), Jayapura.

Dalam sidang ketiga pembuktian, tim kuasa hukum pasangan petahana menghadirkan dua orang saksi perwakilan dari Kopertis Wilayah XIV Papua dan Papua Barat.

Komisioner KPU Izak Hikoyabi didampingi kuasa hukum KPU Papua, Heru Widodo, saat dikonfirmasi seusai menjalani persidangan di PT TUN Makassar mengakui, penetapan dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Papua sudah memenuhi prosedur. Terkait dengan adanya sengketa ini, dia mengklaim telah mengantongi dokumen dari Uncen terkait keaslian ijazah John Wempi Wetipo.

"Kami sudah verifikasi semua ijazah pasangan calon. Terkait dengan gugatan ini, kami pun sudah menerima surat dari Uncen bahwa ijazah John Wempi Wetipo mulai S-1 dan S-2-nya asli. Kami, kan, memverifikasi ijazah SH dan MH John Wempo Wetipo yang diajukan ke KPU Papua. Kita tidak memverifikasi ijazah yang tidak diajukan," kata Izak.

Baca juga: Tertunda Sepekan, Dua Pasang Calon Resmi Bertarung di Pilkada Papua

Sementara itu, ketua tim kuasa hukum penggugat, Yance Salambauw yang dikonfirmasi mengatakan, pihaknya melayangkan gugatan terhadap KPU Papua karena telah meloloskan satu calon John Wempo Wetipo yang menggunakan ijazah palsu. Ijazah yang digunakan pesaing petahana itu diduga kuat asli tapi palsu.

"Dalam hal ini, kami menggugat KPU Papua yang tidak melakukan verifikasi secara detail dan benar terhadap syarat pendidikan yang diajukan oleh pasangan calon gubernur nomor urut dua atas nama John Wempi Wetipo," tuturnya.

Yance mengatakan, seharusnya KPU melakukan verifikasi ijazah sarjana milik pasangan nomor urut dua secara mendetil. Pasalnya, sudah ada laporan bahwa ijazah yang digunakan John Wempi Wetipo itu asli tapi palsu. Sebab, ijazah S-1 hampir bersamaan terbitnya dengan ijazah S-2.

"S-1 mulai kuliah tahun 2009 hingga 2012 dan terbit itu ijazah. Tidak lama kemudian, ijazah S2 keluar di tahun 2013 yang dimulai kuliahnya di tahun 2011. Harusnya kan orang bisa S-2 jika mendaftar menggunakan ijazah S-1. Belum lagi, itu ijazah S-I dan S-2 menggunakan sistem transfer dari kampus Stisipol Silas Papare," bebernya.

Sebelum menempuh jalur hukum di PT TUN Makassar, tambah Yance, kasus sengketa Pilkada Papua ini ditangani oleh Bawaslu Papua. Namun, hasilnya tidak memuaskan karena Bawaslu tetap memenangkan pihak KPU Papua yang meloloskan John Wempi Wetipo sebagai calon gubernur Papua.

"Kami tidak pernah berhenti protes. Kami minta supaya penetapannya dibatalkan dan dilakukan verifikasi gelar S-1-nya," tambahnya.

Diketahui, KPU Papua menetapkan Lukas Enembe-Klemen Tinal (Lukmen) dan John Wempi Watipo-Habel Melkias Suwae (Josua) selaku calon gubernur dan calon wakil gubernur Papua yang akan bertarung pada Pilkada 27 Juni mendatang.

Baca juga: Fakta Seputar Pilkada Papua

Penetapan dilakukan melalui rapat pleno terbuka di kantor KPU Provinsi Papua siang ini sekitar pukul 12.00 WIT. Lukas Enembe-Klemen Tinal (Lukmen) mendapat nomor urut 1 dan John Wempi Watipo-Habel Melkias Suwae (Josua) nomor urut 2.

Paslon nomor urut 1 Lukas Enembe-Klemen Tinal (Lukmen) diusung Partai Nasdem, Demokrat, Hanura, PPP, PKB, PKS, Golkar, dan PKPI. Sedangkan paslon nomor urut 2, John Wempi Watipo-Habel Melkias Suwae (Josua), diusung PDI-P dan Gerindra.

Kompas TV KPU Provinsi Papua akhirnya menunda penetapan pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com