Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerebek Kamp Sabu di Perbatasan, Petugas Temukan Senjata Siap Tembak

Kompas.com - 19/03/2018, 06:48 WIB
Sukoco,
Reni Susanti

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com - Tim gabungan dari Eastern Fleet Quick Response EFQR TNI AL dan Satgas Pamtas Yonif 621/Manuntung menggerebek sebuah rumah atu kamp sindikat sabu di perkebunan sawit di wilayah perbatasan Kecamatan Seimenggaris, Nunukan, Kalimantan Utara.

Penggerebekan berawal dari kurir sabu asal Malaysia yang melarikan diri saat diperiksa anggota TNI AL di Pos Dermaga Sei Pancang Sebatik beberapa waktu lalu.

Komandan TNI AL Nunukan Letkol Laut (P) Ari Aryono mengaku menerima informasi dari masyarakat terkait keberadaan pelaku.

“Di lokasi kebun sawit, kita menemukan sebuah rumah atau kamp yang digunakan markas. Kita amankan beberap orang dan barang bukti sabu-sabu,” ujarnya, Minggu (19/3/2018).

(Baca juga : Dibekuk Polisi, Seorang Pemuda Jual Sabu atas Desakan Ibunya )

Dari kamp tersebut, petugas mengamankan sabu seberat 5,8 gram yang dibungkus dalam plastik putih siap edar. Selain itu, tim mengamankan 2 anggota jaringan sabu, Awaludin alias Iwan (34) dan Riska (21).

Sedangkan 3 orang warga Kanduangan yang berada di lokasi penggerebegan diwajibkan lapor.

Tak hanya itu, tim juga mengamankan sebuah sepeda motor yang diduga digunakan untuk mengambil sabu-sabu dari Malaysia dan sejumlah senjata api rakitan siap tembak di dalam rumah tersebut.

“Kita juga temukan 2 pucuk senjata api rakitan yang berisi peluru jenis penabur yang siap dtembakkan,” imbuh Ari.

Penggerebekan kamp sabu jaringan Malaysia ini berawal dari lolosnya kurir sabu dari Tawau Malaysia saat akan diperiksa petugas TNI AL di Pos Sei Pancang Sebatik.

Masyarakat yang mengetahui keberadaan korban dari foto yang disebar aparat di perkebunan sawit di wilayah perbatasan kemudian melaporkan kepada aparat.

 

(Baca juga : Polisi Tangkap 3 Bandar Sabu di Makassar, Masuk Jaringan Internasional)

Pada Kamis (15/3/2018) sekitar pukul 06.00 Wita, tim gabungan menggunakan speed menuju Desa Semaja, Kecamatan Seimanggaris yang berjarak 9 jam perjalanan dengan menggunakan speedboat dari Nunukan.

Saat rumah pondok digeledah, 2 orang melarikan diri ke tengah kebun sawit. Dari pengakuan Riska, salah satu jaringan sabu, sabu akan dijual kepada para pekerja sawit.

Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Republik Indonesia-Malaysia Batalyon Infanteri 621/Manuntung, Letkol Infanteri Rio Neswan, jalur tikus dan perkebunan sawit di perbatasan banyak dimanfaatkan jaringan sabu dari Malaysia. 

Para pekerja sawit kerap dijadikan target pasar. Untuk itu, pihaknya meningkatkan pengawasan serta mengimbau masyarakat segera melapor jika menemukan sindikat pengedar narkoba.

“Mereka ini tergiur dengan keuntungan yang besar perdagangan narkoba,” tutupnya. 

Kompas TV Awalnya, ia hendak dihentikan karena mengendarai sepeda motor tanpa menggunakan helm, tapi berusaha kabur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com