Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makassar Kini Punya Pantai Pasir Putih Buatan

Kompas.com - 16/03/2018, 17:01 WIB
Hendra Cipto,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Warga Makassar kini tidak usah jauh-jauh ke kabupaten lain di Sulsel untuk rekreasi di Pantai Pasir Putih. Sebab, Kota Makassar kini telah mempunyai Pantai Pasir Putih buatan di lokasi reklamasi Pantai Losari yang dikenal dengan Center Point of Indonesia (CPI).

Kamis (15/3/2018) petang kemarin, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo resmi membuka peluncuran awal pantai pasir putih CPI. Kawasan pasir putih ini memiliki luas 2,5 hektar dengan panjang hampir 400 meter.

Pantai pasir putih ini berhadapan dengan Anjungan Pantai Losari, sehingga pandangan luas pantai atau laut lepas tak terlihat. Dengan posisi ini, deburan ombak yang deras dari Selat Makassar tidak lagi menjadi ancaman besar bagi pengunjung yang berenang. Jadi terkesan seperti kolam pasir putih.

Selain bisa digunakan berenang, garis pantai pasir putih seluas 1,2 hektar ini bisa digunakan berbagai macam kegiatan, seperti nongkorong dan olahraga (sepak bola dan voli pantai).

Baca juga : 8 Kapal Nelayan Tenggelam di Kawasan Reklamasi Pantai Losari

Selain pantai, di dalam ruang publik ini juga terdapat fasilitas penunjang seperti kios-kios PKL, toilet umum, playground, mushala, plaza dan pedesterian.

Untuk memasuki kawasan CPI ini disediakan jalan selebar 8,5 meter yang di setiap sisinya dipagari pohon-pohon lontara berukuran besar. Juga terdapat desain pola berwarna pada jalur masuk ke pasir putih dari jalan dan parkir. Pola-pola pedestrian dibuat berbeda dan tidak biasa sehingga lebih menarik.

Pada area pasir putih ini juga terdapat banyak pohon yang ditunjang untuk menghijaukan dan meneduhkan kawasan. Terdapat hampir 250 batang pohon di area ini, terdiri dari pohon lontar, ketapang dan kelapa.

Untuk masyarakat yang ingin menikmati menu-menu makanan dan minuman juga disiapkan kios-kios pedagang kaki lima di area Makassar Cillinary Center. Sebanyak 9 unit bangunan dan 36 lapak kios PKL di kawasan itu.

Kios-kios ini dijadikan food court dengan lebih dari 100 unit meja dan 200 unit bangku dan bisa mampu menampung lebih dari 600 orang.

Material yang digunakan untuk pengerasan kawasan pasir putih sangat berkualitas agar tahan lama dan tidak perlu banyak perawatan.

Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pantai pasir puti buatan ini merupakan hasil kerja keras semua pihak untuk menjadikan Sulsel sebagai Center Point of Indonesia. Dibutuhkan kegigihan untuk menyelesaikannya.

"Pasir putihnya memang masih butuh ditambah. Saya tidak tidak tahu asal pasir putihnya itu, karena sudah tehnis. Yang jelas, kita punya kawasan baru untuk digunakan seluruh masyarakat," katanya.

Baca juga : Ribuan Warga Pantau Gerhana Bulan Total di Anjungan Pantai Losari

Dengan adanya CPI, Sulsel, khususnya Makassar, bisa menjadi kota yang indah. Meskipun jabatannya sebagai gubernur Sulsel akan berakhir, ia tetap yakin proyek ini akan terus berjalan hingga rampung.

"Ini ada konsultannya, BPKP ada kok yang mengawasi. Kalian semua juga awasi dong, sampai proyek ini rampung total. Jadi biar pun saya tidak jadi gubernur, diharapkan proyek ini rampung. Karena ini untuk kalian semua," tuturnya.

Syahrul enggan menanggapi saat ditanya bahwa megaproyek CPI ini dinilai menguntungkan investor. Sebab, di CPI ini terdapat kawasan gedung perkantoran pencakar langit, hunian elite dan lainnya yang dimiliki oleh investor.

"Saya tidak mau menanggapi soal itu. Karena ini untuk rakyat, tegak lurus," tutupnya.

Kompas TV Pantai Losari Jadi Tempat Ngabuburit Favorit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com