SURABAYA, KOMPAS.com - Figur artis peran Arumi Bachsin diprediksi tidak signifikan mendongkrak suara bagi pasangan cagub-cawagub Jatim Khofifah Indar Parawansah-Emil Elistyanto Dardak di Pilkada Jatim 2018.
Arumi Bachsin diketahui kerap mengawal Emil Dardak suaminya, dan Khofifah saat berkampanye di berbagai tempat.
"Emil dan Arumi dipasang untuk menggaet pemilih milenial, namun dari hasil survei belum signifikan. Ternyata Arumi belum 'ngefek'," kata pengamat politik Universitas Airlangga, Novri Susan, Kamis (15/3/2018).
Hasil survei Polmark Indonesia menyebut, generasi milenial Jatim ternyata lebih memilih pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno daripada Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak.
Responden pemilih usia 17-21 tahun, suara ke Gus Ipul-Puti 44,2 persen, sedangkan ke Khofifah-Emil 30,8 persen. Adapun untuk pemilih usia 22-30 tahun, Gus Ipul-Puti menggaet 47,2 persen, sementara Khofifah-Emil sebesar 25,5 persen. Adapun sisanya belum menentukan pilihan.
Baca juga : Saat Khofifah Didampingi Arumi Bachsin di Trenggalek
Kata Novri, hasil survei itu menunjukkan bahwa generasi milenial ternyata tidak memilih berdasarkan kedekatan usia.
"Mereka tidak memilih berdasar usia kandidat yang paling muda, kan terlihat meski Emil termuda, justru suara milenial ke Gus Ipul-Puti," ujarnya.
Novri menduga, citra sosial kandidat ternyata tidak terlalu memengaruhi generasi milenial.
"Anak muda sekarang lebih kritis, mereka agresif mencari ide program pro-generasi milenial serta mengeksekusi komunikasi atau pemasaran ide tersebut," ucapnya.
Baca juga : Khofifah-Emil Dardak Daftar ke KPU, Arumi Bachsin Curi Perhatian
Menurut Novri, yang tidak kalah penting dalam penggarapan isu milenial adalah kerja politik yang terstruktur ke basis anak muda. Dalam konteks ini, kandidat harus didukung jaringan politik yang kuat.