Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khidmat Melasti Umat Hindu di Lereng Gunung Merbabu

Kompas.com - 15/03/2018, 18:03 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Ratusan umat Hindu berjalan kaki menyusuri pematang sawah menuju sumber mata air Tukmas di Desa Lebak, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (15/3/2018).

Mereka mengenakan pakaian adat khas umat Hindu di Bali. Tidak lupa iringan gamelan dengan irama khas Pulau Dewata terus mengalun di sepanjang perjalanan mereka.

Itulah awal rangkaian prosesi Melasti untuk menyambut Hari Raya Nyepi tahun baru Caka 1940 yang jatuh pada 17 Maret mendatang. Kegiatan ini rutin digelar umat Hindu yang tinggal di kaki Gunung Merbabu itu.

Umat membawa sesajian berupa hasil bumi, bunga, dan buah-buahan. Sesajian itu kemudian diletakkan di altar utama di lapangan sumber air Tukmas bersama simbol Trimurti atau tiga dewa yang disembah umat Hindu, yakni Dewa Wisnu, Dewa Siwa, dan Dewa Brahma lengkap dengan Jumpana (singgasana).

(Baca juga : Hari Raya Nyepi, Bandara Ngurah Rai Berhenti Beroperasi 24 Jam )

Di depan altar, seluruh umat duduk bersila, sembari bersiap melakukan persembahyangan. Irama lonceng dari tangan Pemangku Pinandhito Jero Wayan Gede pun berbunyi sebagai tanda dimulainya Melasti. Suasana berubah hening. Aroma asap dupa menyerbak.

Pemangku lalu membaca mantra doa-doa yang khusyuk diikuti oleh seluruh umat. Tidak lama setelah itu, pemangku berkeliling sembari memercikkan air suci yang diambil dari mata air Tukmas ke seluruh umat serta perangkat-perangkat peribadatan.

Umat Hindu menggelar prosesi Melasti menjelang hari raya Nyepi. Mereka berjalan kaki menyusuri pematang sawah  menuju sumber mata air Tukmas di Desa Lebak, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (15/3/2018).KOMPAS.com/IKA FITRIANA Umat Hindu menggelar prosesi Melasti menjelang hari raya Nyepi. Mereka berjalan kaki menyusuri pematang sawah menuju sumber mata air Tukmas di Desa Lebak, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (15/3/2018).
Ketua Parishada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Magelang, I Gede Suarti mengungkapkan, Melasti disebut juga melis atau mekiyis. Tujuannya, mensucikan diri lahir dan batin, melebur segala macam pratima atau kotoran pikiran, perkataan, dan perbuatan sebelum Hari Raya Nyepi.

“Sumber air Tukmas di Grabag ini merupakan lambang kesejahteraan dan kesucian umat manusia sejak zaman dahulu. Tanpa air kita tidak bisa hidup,” jelas I Gede Suarti.

(Baca juga : Mau Liburan Saat Nyepi di Bali? Ini Tipsnya.. )

I Gede menuturkan, peringatan Hari Raya Nyepi tahun ini terasa berbeda karena bersamaan dengan penyelenggaraan Pilkada di berbagai daerah. Momen ini adalah waktu yang tepat untuk menyuarakan persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia.

Tema hari besar ini pun mengangkat "Caturbrata Penyepian Kita Tingkatkan Persatuan Keragaman Keutuhan NKRI".

“Hari Raya Nyepi kali ini bertepatan dengan tahapan Pilkada, sehingga umat diharapkan tetap menjaga kerukunan di tengah keberagaman yang kita miliki, tidak terpecah dalam suasana politik," tegasnya.

Setelah Melasti, prosesi akan dilanjutkan dengan Macaru atau Tahur Kesangka yang akan dilakukan oleh umat Hindu di wilayah Magelang, di Pura Wira Buana, di komplek Akademi Militer Kota Magelang, Jumat (16/3/2018). Kemudian dilanjutkan dengan kirab ogoh ogoh yang bisa disaksikan masyarakat Magelang.

Adapun puncak persembahyangan hari raya Nyepi akan dilakukan di pura yang sama pada Sabtu, (17/3/2018) pagi. 

Kompas TV Prosesi melasti lazim dilakukan sebelum hari raya Nyepi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com