Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

24.521 Pemilih Surakarta Dinyatakan Tak Memenuhi Syarat

Kompas.com - 14/03/2018, 17:40 WIB
Labib Zamani,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surakarta menemukan 24.521 pemilih yang tidak memenuhi syarat (TMS).

Temuan itu diperoleh dalam rapat pleno terbuka penetapan daftar pemilih sementara (DPS) pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah tahun 2018 di Kantor KPU Surakarta Jalan Kahuripan Solo, Jawa Tengah, Rabu (14/3/2018).

"Ada 24.521 pemilih TMS yang kita temukan dari hasil pleno terbuka penetapan DPS di Solo," ujar anggota KPU Surakarta Divisi Pemutakhiran Data Pemilih, Badan Penyelenggara dan Perencanaan, Kajad Pamudji Joko Waskito di Solo, Jawa Tengah. 

Kajad mengatakan, pemilih TMS ini hasil temuan seluruh jajaran panitia pemungutan suara (PPS) di lima kecamatan di Solo.

 

(Baca juga : Survei Kompas: Pilkada Jawa Barat, Elektabilitas Deddy-Dedi 42,8 Persen, Ridwan-Uu 39,9 Persen)

Alasan dinyatakan TMS karena ada yang meninggal dunia, pemilih ganda, di bawah umur, pindah domisili, TNI, Polri, hilang ingatan, hak pilih dicabut, dan pemilih bukan penduduk setempat.

"Tetapi yang paling besar pemilih yang pindah domisili. Karena TMS pindah ke luar kota atau pindah dalam kota tapi beda kecamatan," ungkap Kajad.

Meski demikian, apabila kepindahan domisili pemilih masih di dalam kota, maka akan dijadikan sebagai pemilih baru di kecamatan lain.

Sementara dari hasil coklit KPU Surakarta selama 30 hari, jumlah DPS pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jateng sebanyak 403.286 pemilih. Terdiri dari 191.177 laki-laki dan 207.109 perempuan.

"Kita juga menemukan pemilih baru sebanyak 14.081. Terdiri dari 6.818 laki-laki dan 7.263 perempuan," ungkap Kajad.

(Baca juga : Survei Kompas: Pilkada Jateng, Ganjar-Yasin di Atas Angin )

KPU Surakarta memberikan kesempatan bagi pemilih yang belum terdaftar untuk mendaftarkan diri di saat pengumuman DPS selama 10 hari, yakni 24 Maret 2018 hingga 4 April 2018.

Hasilnya akan diumumkan dengan cara ditempel di tempat-tempat umum, seperti kantor kelurahan dan RT/RW.

"Untuk pemilih yang melakukan perbaikan kita berikan formulir A1-KWK. Kemudian PPS akan merekapnya di formulir A2-KWK. Setelah itu kita tetapkan sekitar tanggal 13 April 2018 sebagai DPT (daftar pemilih tetap)," jelas dia.

Ketua KPU Surakarta, Agus Sulistyo mengatakan, saat melakukan coklit, pihaknya menerjunkan lima komisioner KPU, 25 Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), 153 PPS dan 1.016 petuga Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP).

"Pemilih dapat memberikan informasi akurat apabila terdapat keluarga pemilih yang perlu keterangan kepada PPDP. Karena data itu sebagai acuan KPU terhadap jumlah pemilih pada Pilkada Serentak 2018 dan Pilpres 2019," tutupnya. 

Kompas TV Pengamat politik Universitas Diponegoro Jawa Tengah, Muhammad Yulianto meyakini jika dalam Pilkada Jateng akan muncul tiga bakal calon gubernur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com