Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei "Kompas": Ganjar-Yasin Unggul Jauh, di Mana Peluang Sudirman-Ida?

Kompas.com - 13/03/2018, 12:14 WIB
Caroline Damanik

Editor

KOMPAS.com - Hasil survei Litbang Kompas yang dirilis pada Selasa (12/3/2018) menunjukkan, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Taj Yasin unggul dalam berbagai aspek dukungan daripada pasangan calon Sudirman Said dan Ida Fauziah jelang Pilkada Jawa Tengah 2018.

Ganjar-Yasin unggul di berbagai lini, seperti aspek agama, etnis, pendidikan, kelas sosial dan partai. Nyaris tak ada celah demografis yang dimenangi pasangan calon Sudirman-Ida.

Laporan lengkap survei ini bisa dibaca di harian Kompas yang terbit pada hari ini, Selasa (13/3/2018) berjudul: Segala Hal Bisa Terjadi

(Baca juga : Survei Kompas: Pilkada Jateng, Ganjar-Yasin di Atas Angin )

Lalu, di mana potensi bagi pasangan Sudirman-Ida untuk memperlebar peluang menjaring popularitas? Berikut ini 5 peluangnya:

1. Dari aspek geografis, kekuatan Sudirman-Ida hanya tampak di Brebes dan Semarang. Itu pun tidak dominan. Mereka harus memaksimalkan dukungan di kedua daerah ini serta memperluas penetrasi ke wilayah lain, terutama di Jateng bagian timur, seperti Sragen, Surakarta, Boyolali, Grobogan, dan Wonogiri, lalu di Jateng bagian tengah yang meliputi Banyumas, Purbalingga, dan Kebumen. 

2. Dari aspek status sosial ekonomi, pemilih Sudirman-Ida didominasi kelompok sosial berpendidikan tinggi. Untuk mendekati kalangan berpendidikan menengah dan rendah, yang sejauh ini solid mendukung Ganjar-Yasin, pasangan Sudirman-Ida harus memiliki strategi komunikasi yang lebih lugas dan mendekati kaum ibu rumah tangga. Sebanyak  82,1 persen suara ibu rumah tangga dimonopolo oleh pasangan Ganjar-Yasin.

3. Dari aspek agama. Sebagai seorang kader PKB, partai yang lekat dengan NU, seharusnya paslon Sudirman dan Ida bisa efektif meraup suara di kalangan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Sementara itu, PAN yang memiliki basis massa kalangan Muhammadiyah tergabung dalam koalisi pengusung Sudirman-Ida. Sejauh ini, penguasaan atas sumber dukungan dari dua aliran keagamaan itu dipegang Ganjar-Yasin. 

(Baca juga : Tiru Anies-Sandi, Sudirman Said Adopsi Program Rumah DP 0 Persen )

4. Dari aspek modal partai yang dimiliki Sudirman-Ida. Dengan dukungan koalisi partainya, pasangan ini punya aset suara 37,4 persen yang diperoleh empat partai pengusungnya pada Pemilu 2014. Sayangnya, dukungan dari simpatisan partai pengusungnya itu hingga kini masih terlalu kecil. Massa PKB hanya 15,8 persen yang memilih Sudirman-Ida, hampir sama dengan dukungan massa Gerindra yang 15,4 persen. Dukungan paling besar berasal dari pemilih PKS (30,8 persen) dan PAN (24 persen). Sejauh ini, dukungan massa dari semua partai lebih banyak ke Ganjar-Yasin.

5. Dari aspek nilai jual karakter dan pengalaman. Sudirman memiliki sejumlah kekuatan, seperti predikat mantan Menteri ESDM yang dinilai jujur atau bersih dari korupsi. Karakter itu merupakan modal paling menonjol yang dinilai publik (20,3 persen) dibanding sisi-sisi lainnya.

Perhelatan Pilkada Jateng 2018 masih 3,5 bulan lagi. Memang Sudirman-Ida harus bekerja keras, namun tak menutup peluang bagi mereka. Sejumlah kemungkinan tetap terbuka. 

 

*Simak selengkapnya artikel yang ditulis Bambang Setiawan/Litbang Kompas berjudul Segala Hal Bisa Terjadi yang diterbitkan di harian Kompas hari Selasa (13/3/2018). Anda juga bisa menyimak berita ini di Kompas.id.

 

FOTO-FOTO: KOMPAS/HERU SRI KUMORO, KOMPAS/WISNU WIDIANTORO | INFOGRAFIK: LUHUR Infografik Survei Litbang Kompas Elektabilitas Pasangan Calon di Pilkada Jawa Tengah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com